Madinapos.Batang Natal| meski tim pemumihan lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal sempat melakukan razia penambang emas tanpa izin( PETI ) diwilayah Batang Batal, namun para penambang emas yang menggunakan alat berat nampaknya ogah peduli dan no problem, pasal nya seminggu pasca razia tim gabungan ini, aktifitas penambangan emas di sejumlah aliras sungai di Kecamatan Batang Natal dan Lingga Bayu masih tetap berlangsung, kondisi sungai masih tetap keruh dan berlumpur, seolah para penambang emas itu kebal hukum akibat keyidak tegas TIM ataupu Aparat Penegak Hukum.
Alimutiara Rangkuti, putra daerah Lingga Bayu pada Madinapos Rabu 31/08 menanggapi hal ini mengatakan, tidak ada jalan keluar selain penindakan tegas oleh aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian.
” saya menilai mapia tambang emas ilegal yang menggunakan alat berat di wilayah Batang Natal dan Lingga Bayu sudah kebal dan tidak takut lagi pada aparat penegak hukum. Meaki berkali kaki di Razia, tetap saja tidak menjadi persoalan bagi pelaku tambang” tegas Ali Mutiara.
Ali Mutiara menilai, rendahnya hukuman bagi mapia tambang emas ilegal ini menjadi salah satu alasan bagi penambang sehingga tidak takut akan tindakan aparat penegak hukum.
Dia juga menyesalkan ketidak tegasan Tim Pemulihan Lingkungan Hidup yang dibentuk Pemerintah Daerah. Harusnyankata Ali Mutiara, disaat Tim Pemulihan Lingkungan Hidup turun ke lapangan, Kepolisian melakukan tindakan tegas, karena jelas pakta dan bukti dinlapangan sudah nyata.
Seperti diketahui, sampai hari ini, kondisi sungai batang natal sendiri masih keruh dan berlumpur, kondisi ini sudah berlangsung bertahun tahun, air sungai keruh dan berlumpur akibat limbah penambang emas ilegal yang menggunakan alat berat di buang ke sungai.
Warga yang selalu memanfaatkan sungai sebagai kebutuhan berharap ketegas aparat dalam menertipkan para pelaku tambang, sehingga sungai batang natal kembali bisa di manfaatkan sepeti sedia kala.( Red )