Panyabungan.Madinapos| Tim Pemulihan Lingkungan Hidup atau TPLH Mandailing Natal yang ditugaskan untuk melaksanakan pemulihan lingkungan hidup khusus nya di areal tambang emas ilegal di wilayah sungai batang natal, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal nampaknya tak bernyali melakukan penindakan. Pasalnya sampai hari ini aktifitas penambangan emas secara terbuka dengan menggunakan alat berat masih berlangsung di beberapa aliras sungai di Batang Natal.
Ali Mutiara Rangkuti, salah satu putra daerah pada Madinapos menyayangkan lemahnya Tim yang dibentuk oleh Pemerintah dan Muspida ini, karena sampai hari ini hasil Tim TPLH ini tidak terlihat, bahkan para pelaku tambang tak memperdulikan adanya tim tersebut karena sampai saat ini aktifitas penambangan emas secara terbuka menggunakan alat berat masih berlansung.
” hari ini dan hari hari sebelumnya, kondisi sungai batang natal masih keruh dan berlumpur, ini bukti bahwa para pelaku penambang emas ilegal alias mafia tambang emas tidak lagi takut Pemerintah dan aparat hukum yang ada” tegas Ali Mutiara Rangkuti di Mandailing Coffe Rabu 24/08
Ali Mutiara menduga, ada kekuatan besar yang melindungi para pelaku tambang, sehingga pelaku tambang tidak takut akan tindakan Tim dan Aparat hukum.
Informasi yang di dapat Madinapos, saat ini lokasi yang aktifitas tambang berlangsung di daerah Aek Garingging, Kampung Baru Lobu, Aek Baru Jae, Aek Baru Julu, Simanguntong, Jambur Torop dan Desa Hadangkahan.
Selain itu ada juga aktifitas penambangan emas liar di Kelurahan Tapus, Kelurahan Simpang Gambir dan Kecamatan Ranto Baek.
Mereka para pelaku tambang melakukan aktifitas tambang emas dengan menggunakan alat berat secara terbuka, aparat Kepolisian pun terlihat tutup mata terhadap aktifitas mavia tambang emas ini.
Akibat penambangan emas ini, sungai batang natal yang melintasi 3 Kecamatan yakni Kecamatan Batang Natal, Lingga Bayu dan Natal tak pernah lagi merasakan jernihnya sungai karena limbah dari tambang langsung di buang ke sungai batang natal.( hanapi/ red )