Madinapos.com – Panyabungan
Ruas jalan Provinsi yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Mandailing Natal, Panyabungan menuju kawasan Pantai Barat Natal Sumatera Utara, tepatnya sebelum sampai Desa Simpang Gambir Kecamatan Lingga Bayu mengalami longsor parah dan menyebabkan kemacetan panjang mulai dari sore hingga malam.
M. Dalimunte salah seorang pengguna jalan yang baru saja bisa melalui jalan itu sesampainya di Panyabungan menyampaikan kepada Madina Pos bahwa ia sempat mengabadikan kondisi jalan yang berlumpur dan antrian panjang kenderaan, “lihatlah cukup parah kondisinya, jalan berlumpur dan antrean panjang kenderaan terjadi mulai dari sore hari hingga malam”ungkapnya sambil mengirimkan beberapa jempretan kamera hp miliknya melalui w.a, Panyabungan Minggu (15/4/2018) malam.
Dalimunte mengakui bahwa memang sudah ada pihak berupaya menyingkirkan material longsor dari badan jalan “saya kurang tahu itu dari mana tapi yang saya lihat pihak Kepolisian berupaya keras mengatur lalulintas dan mengarahkan pengguna jalan untuk melalui material longsor yang sedang disingkirkan menggunakan alat berat” ungkapnya.
Ali Mutiara Rangkuti, Tokoh masyarakat Madina ketika dimintai pendapatnya mengatakan ada pengaruh faktor cuaca yang menjadi salah satu kebiasaan penyebab longsor disepanjang jalur ini,
“mungkin saja saat ini di lokasi musim hujan, biasanya kalau hujan sampai 3 hari berturut turut, selalu ada longsor di sebagian titik lintas jalan dari Jembatan Merah – Simpang Gambir” ungkapnya.
Menurut Ali, ada kemungkinan juga permasalahan pada pemeliharaan badan jalan yang kurang baik atau bisa disebabkan PU Cabang Kotanopan kurang tepat sasaran dalam dalam menggunakan biaya pemeliharaan jalan yg setiap tahunnya dikucurkan dari APBD Provinsi, “setiap tahun dana APBD yang di alokasikan tanggung-tanggung untuk membangun jalan ini, mestinya kalau Provinsi tidak mampu menganggarkan sampai tuntas untuk peningkatan jalan provinsi ini, diusulkan saja status jalan ini menjadi jalan Nasional, agar APBN yang menganggarkannya” ungkapnya sambil memberi solusi.
Ditambahkan Ali, masyarakat pengguna jalan yang melintasi jalan ini selalu mengeluh karena kondisi jalan selalu rusak dan longsor, “setiap kali longsor dan rusak pemerintah Kabupaten Madina lah yang cepat dan tanggap untuk mengatasinya, sementara PU Binamarga Kotanopan yang seharusnya bertanggung jawab akan kerusakan jalan ini terkesan bergerak lamban, bahkan tidak ada eskapator yang selalu siap siaga ditempat” pungkasnya. (alqaf)