Madinapos.Natal|Tingginya intensitas hujan 2 hari terakhir di wilayah Mandailing Natal mulai membuat warga Kecamatan Lingga Bayu, dan Kecamatan Natal resah akan banjir seperti yang terjadi tahun lalu. keresahan warga ini beralasan karena aktivitas tambang emas ilegal di sejumlah aliran sungai di Kecamatan Batang Natal dan Lingga Bayu.
Akibat aktivitas tambang dialiran sungai secara terbuka dengan menggunakan alat berat membuat sungai mendangkal di bagian hilir sehingga debit air sungai sangat mudah meluber kepemukiman warga ketika hujan deras turun.
Samsuddin salah satu korban banjir di Kecamatan Natal pada Madinapos 25/08 mengaku selalu was was apabila hujan turun, karena ancaman banjir didepan mata karena kondisi sungai batang natal yang melintasi desa mereka sangat dampak dari aktifitas tambang ilegal di hulu sungai.
Samsuddin berharap, Aparat penegak hukum melakukan tindakan terhadap para pelaku tambang emas ilegal, karena jelas, korbannya adalah warga yang tidak menikmati hasil tambang illegal itu.
Pantauan Madinapos sendiri, aktifitas tambang emas dengan menggunakan alat berat masih berjalan di sejumlah sungai di wilayah Kecamatan Batang Natal dan Lingga Bayu. Aktifitas tersebut seolah tak tersentuh hukum, padahal jelas mereka melakukan penambangan emas tanpa izin dan merusak ekosistem sungai.
Kondisi terkini sungai batang natal yang melintasi 3 Kecamatan di wilayah pantai barat sendiri saat ini keruh dan berlumpur. Subgai batang natal yang dulunya jernih dan dimanfaatkan warga, sekarang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Kondisi ini karena aktifitas tambang smas dengan menggunakan alat berat di beberapa anak sungai yang bermuara ke sungai batang natal.( Red )