Madinapos.com – Panyabungan.
Viral pemberitaan pemotongan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Sipolu polu Kecamatan Penyambungan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara beberapa hari yang lalu sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Risky Nasution selaku Koordinator PKH Kabupaten Mandailing Natal mengatakan akan menindak tegas pendamping Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bila itu terbukti adanya pemotongan dana yang disalurkan tersebut.
“Untuk langkah pertama, hari ini kita akan turun ke lokasi dan meminta keterangan dari beberapa keluarga penerima manfaat untuk mendapatkan keterangan mengenai adanya pemotongan dana PKH terhadap warga di Kelurahan Sipolu polu ini”, ucapnya saat kita jumpai di ruang kerjanya di Panyabungan Senin (22/7/2019).
Lebih lanjut Risky mengatakan sebelum hal ini kita laporkan ke pihak berwajib maka kita menjalin koordinasi dengan mantan pendamping PKH dimaksud di hari Sabtu mendatang, karena yang bersangkutan saat ini baru ditempatkan dan bertugas di Kecamatan Batang Natal,”hasilnya nanti kita lihat, apakah ada bukti pemotongan dana tersebut, dan bila itu benar ada, kita upayakan dulu untuk pengembalian dana itu ke penerima manfaat, tapi bila tidak di gubris kita akan membuat laporan ke pihak yang berwajib agar diproses secara hukum berlaku “, sebutnya.
“Saya sangat menyayangkan karena hal ini sudah mencoreng nama baik petugas PKH di kabupaten Mandailing Natal, selain itu tentang pemotongan dana PKH di bulan Juli ini tidak ada sama sekali sebab petugas yang baru menjabat di Kelurahan Sipolupolu ini sudah memberikan keterangan terkait hal ini kepada saya” ,ujarnya.
Dikonfirmasi kepada Samiun Nasution pendamping PKH yang baru menjabat satu minggu sebelum masuk masa pencairan dana PKH tahap tiga di bulan Juli 2019 ini, mengatakan dirinya perlu mengklarifikasi bahwa pemberitaan adanya pemotongan dana PKH kepada keluarga penerima manfaat di wilayah kerjanya di Sipolu polu di bulan Juli ini tidak ada, “andaipun itu ada, saya tidak ada terlibat sedikitpun dengan adanya pemotongan dana tersebut”, akunya kepada media ini. (Syahren)