Madinapos.com – Tapsel.
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Syahrul M. Pasaribu, SH mengapresiasi langkah Pesantren Darul Mursyid (PDM), dalam menggenjot produktifitas kopi asal Simanosor, umumnya yang ada di Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH) Sumatera Utara.
“Saya pastikan akan hadir pada acara syukuran tersebut,” tutur bupati usai menerima audiensi Yayasan Pesantren Darul Mursyid, di ruang rapat bupati, Jalan Prof. Lafran Pane, Sipirok, Senin (4/11/2019), terkait launching green house pengeringan kopi di PDM.
Bupati Tapsel H. Syahrul M Pasaribu, SH, sangat berterimakasih kepada Yayasan PDM, berkat inovasi dan beragam ide serta terobosannya dalam mematenkan kopi asal Tapanuli Selatan, agar lebih dikenal secara luas di kawasan regional, nasional, bahkan ke level internasional.
Sedangkan pimpinan rombongan yang juga Wakil Direktur Bidang Pendidikan PDM, Drs. H. Yusri Lubis menyebut, adapun kedatangan kami ke Kantor Bupati adalah untuk beraudiensi dan sekaligus menyampaikan sejumlah agenda penting yang akan dilaksanakan di Pesantren Darul Mursyid, sekaligus memastikan kehadiran Bapak Bupati.
” Adapun kegiatan yang akan kita wacanakan yaitu peresmian green house selain itu juga peresmian gedung baru untuk sekolah TK, dan penambahan fasilitas olahraga berupa ruangan olahraga memanah. Kita ingin Bapak Bupati menyaksikan langsung dedikasi PDM untuk masyarakat Tapanuli Selatan,” sebut Yusri.
Dijelaskan Yusri, terkait green house, itu merupakan satu unit ruang kaca untuk tempat penjemuran kopi berkapasitas lima ton yang telah dibangun di lokasi Pesantren Darul Mursyid. Ke depan, iklim alam tidak lagi jadi halangan untuk meningkatkan produktivitas kopi.
“Adanya green house yang bekerjasama dengan Bank Indonesia, akan membuat kita memberanikan diri untuk membuka kerjasama dengan importir luar. Apalagi, kawasan Kecamatan SDH penduduknya mayoritas menggeluti kebun kopi, yang rata-rata panen/minggunya mencapai 40 ton,” jelas Yusri.
Selama ini, sambung dia, seluruh hasil panen petani dibawa pengepul ke luar daerah. Ironinya, sesampainya di daerah tujuan, jenis kopi itu tak lagi membawa nama daerah asal SDH ataupun Tapanuli Selatan. Seperti halnya kopi Lintong di Medan, faktanya kopi tersebut berasal dari daerah Kabupaten Tapsel.
“Karenanya, selain menjadi solusi jangka panjang untuk mematenkan brand kopi asal Tapsel, green house ini merupakan wujud upaya konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi setempat. Ditambah lagi, penikmat kopi luar daerah sudah banyak kenal dengan kopi Darul Mursyid,” tandas Yusri.
Turut mendampingi Bupati, Kadis PMPPTSP Sofyan Adil Siregar, Kadis Pertanian Bismark Muaratua, Kadis Pariwisata Abdul Saftar, Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar dan Kabag Kesra Solahuddin Harahap. (Humas dan Protokol Tapsel/Sayuti)