Madinapos.com, Muara Batang Gadis – Koperasi Merah Putih kembali menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga stabilitas harga pangan di daerah. Melalui distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), KDMP Tabuyung berhasil menurunkan harga beras. Hal ini tentunya menjadi praktik baik bagi koperasi yang lain yang belum melakukan kerjasama dengan Bulog dalam penyaluran beras SPHP.
Ketua KDMP Tabuyung, Sakwan menyampaikan bahwa sebelum KDMP Tabuyung mulai menjual beras SPHP, harga beras medium dan premium Rp 485.000,-/sak/30 kg.
” Setelah gerai KDMP Tabuyung menjual beras harga beras medium dan premium langsung turun menjadi Rp 445.000,-/sak/30 kg. Komoditas yang lain seperti Minyak kita juga mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 19.000,-/liter turun menjadi Rp 18.000,-/liter. Gula Putih dari harga Rp 22.000,-/kg turun menjadi Rp 19.000,-/kg,” ungkap Sakwan, Minggu (14/9).

Praktik baik ini berdampak pada stabilisasi harga pangan terutama komoditas beras, minyak goreng dan gula putih yang berdampak langsung kepada masyarakat di Desa Tabuyung.
Diharapkan hal serupa dapat diduplikasi oleh koperasi merah putih yang lain yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.
Hal ini dibenarkan oleh Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Mandailing Natal Muktar Afandi, bahwa salah satu manfaat dari penjualan sembako ini melalui gerai Koperasi Merah Putih dapat menjaga Ketersediaan Pasokan dan Keterjangkauan Harga sebagaimana Strategi Pengendalian Inflasi Nasional (4K) yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
” Harga komoditas yang dijual oleh KDMP Tabyung kepada anggotanya yaitu Beras SPHP Rp 65.000,-/sak/5kg, Minyak kita Rp 16.000,-/liter dan Gula putih Rp 17.000,-/kg,” kata
Kadis Koperasi dan UKM yang juga Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Mandailing Natal juga menyatakan bahwa semakin luas jaringan KDMP/KKMP yang beroperasi terutama gerai sembako di wilayah Mandailing Natal. Maka akan semakin efektif intervensi harga pangan dapat dilakukan.
” Koperasi Merah Putih menjadi ujung tombak distribusi beras SPHP ke masyarakat. Ini bukan hanya soal akses pangan, tapi juga soal menjaga daya beli dan menekan inflasi,” ujarnya.
Dengan harga eceran yang terjangkau dan distribusi yang merata, program ini membantu menstabilkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sektor pangan, yang selama ini menjadi kontributor utama inflasi. (Redaksi).











