Madinapos. com – Panyabungan.
Sejumlah sekolah terdampak banjir di Komplek Pendidikan Terpadu STAIN Madina Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara, meniadakan kegiatan belajar mengajar menyusul kondisi sekolah dan ruangan kelas pasca diterjang banjir dipenuhi sampah dan berlumpur tebal sehingga belum bisa dipergunakan.
Walau siswa siswi tidak diliburkan, pada Jum’at (9/11/2018) terlihat pihak sekolah memberlakukan kegiatan gotong royong pembersihan lumpur di areal lingkungan sekolah dibantu unsur lainnya.
Armada ST, Sekretaris Dinas Perkim Madina mengatakan sesuai dengan himbauan Bapak Bupati melalui Sekdakab Madina untuk turun membersihkan sisa-sisa banjir akibat meluapnya air sungai Batang Gadis menggenangi hampir seluruh sekolah di kawasan pendidikan komplek STAIN Madina.
“Untuk membantu membersihkan lokasi sekolah yang terkena banjir, hari ini kami turun membawa beberapa alat yang dibutuhkan dan usai kegiatan gotong royong bersama ini, harapannya seluruh proses kegiatan belajar bisa segera dilaksanakan kembali”, ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, sekolah yang berada di kawasan pendidikan komplek STAIN Kabupaten Madina yang terdiri dari SMU Negeri Plus Panyabungan, SMA Negeri 3, SMP Negeri 6, SD Percontohan, Sekolah Luar Biasa (SLB) dan STAIN Madina penuh dengan sampah banjir, maka perlu segera dibersihkan.
Satu diantara sekolah yang terdampak banjir paling parah yaitu SMAN Plus Panyabungan, karena gedung sekolah ini yang paling dekat dengan bantaran sungai Batang Gadis. Ruangan kelas digenangi lumpur dan disekeliling pagar sekolah terlihat material kayu yang terseret banjir.(Syahren)