Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Upaya Konkrit Paslon SAHATA untuk Mengatrol Harga Karet di Madina


					Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Madinapos.com, Panyabungan – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) melontarkan gagasan untuk mendongkrak penghasilan dari perkebunan karet di Madina. Di antaranya dengan peremajaan dan diversifikasi serta mendatangkan investor perkebunan karet dari luar Madina.

Paslon SAHATA menyampaikan gagasan itu untuk menjawab pertanyaan mengenai langkah strategis dan konkrit dalam meningkatkan produktivitas dan menyejahterakan petani karet apabila terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Madina. Pertanyaan ini muncul saat debat publik yang diadakan KPU di Hotel Sapadia Gunungtua, Padanglawas Utara (Paluta), Kamis (14/11/2024) lalu.

Oplus_131072

Panelis pada debat publik itu menyatakan harga jual karet cenderung stagnan rendah di pasar lokal maupun di pasar internasional.

Menanggapi persoalan itu, Cabup Madina nomor urut 2 H. Saipullah Nasution secara tegas dan jelas menyatakan Paslon SAHATA nantinya melakukan revitalisasi di bidang perkebunan karet dengan melakukan peremajaan kebun karet.

” Dengan harapan peremajaan ini akan bisa mengganti karet-karet yang sudah tua menjadi karet yang muda, sehingga menjadikan produktivitasnya semakin meningkat,” jelasnya.

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) ini menerangkan jika terpilih, SAHATA akan menggandeng investor dari luar Madina yang ingin berinvestasi untuk mengembangkan perkebunan karet, sehingga menjadi suatu peluang yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dia mencontohkan, SAHATA mencoba mengusulkan diversifikasi atau mengolah karet menjadi bahan tambahan pembuatan aspal, sehingga menghasilkan produk aspal karet yang berkualitas dan harga karet bisa semakin tinggi.

” Maksud kami, selama ini karet ini hanya semata-mata dijual untuk kebutuhan industri karet. Namun, kedepan mungkin perlu kita wacanakan agar karet ini sebagai bahan tambahan pembuatan aspal, sehingga aspal ini lebih kuat dan lebih tahan lama. Ini juga sejalan dengan peningkatan kualitas infrastruktur,” tegasnya.

Sekadar informasi, berdasarkan data BPS tahun 2024, luas areal tanaman karet rakyat mencapai 63.842 hektare dengan produksi 52.823 ton. Sedangkan tanaman kelapa sawit dengan luas 19.372 hektare dengan produksi 326.911 ton pada tahun 2023.

Produktivitas tanaman kelapa sawit mencapai 16,8 ton per hektare per tahun. Sebaliknya, produktivitas tanaman karet 0,8 ton per hektare per tahun dengan harga jual yang cenderung stagnan rendah di pasar lokal maupun di pasar internasional.

Ironisnya, dengan gambaran yang demikian, hasil tanaman karet masih menjadi tumpuan sumber pendapatan petani di hampir 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Madina.

(SAHATA Media Center).

 

 

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Paslon SAHATA Konpers Kemenangan Berdasarkan Hitung Cepat

27 November 2024 - 23:57

Cabup Saipullah Nasution mencoblos di TPS 001 Gunung Baringin

27 November 2024 - 14:41

Bupati Madina dan Ketua TP.PKK Mencoblos di TPS 002 Panyabungan II

27 November 2024 - 14:31

KPU Madina Tindak Lanjuti LHKPN Saipullah, Hasilnya, Rekomendasi Bawaslu Cacat Hukum

26 November 2024 - 19:07

Bupati Tapsel Tinjau Pengaspalan Jalan di Angkola Selatan, Warga Sambut Antusias

26 November 2024 - 08:41

Pemko Padangsidimpuan Gelar Apel Kesiapan Penyelenggara Pilkada 2024

25 November 2024 - 21:52

Trending di Berita Daerah