Madinapos.com – Jakarta.
Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution, B.App.Fin menguraikan seluruh kondisi makro ekonomi daerah, serta kebutuhan fiskal untuk membiayai semua pengeluarannya dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan daerah menyediakan pelayanan publik (expenditure needs) hingga saat ini.
” 15 Tahun terakhir, PDRB Madina tumbuh walaupun belum signifikan, dan perlu dicatat ini sangat tidak sebanding dengan potensi SDA Madina yang cukup besar”, paparnya dihadapan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) pada acara Dialog Pembangunan Daerah di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (27/2) malam.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh nasional diantaranya Prof. Todung Mulya Lubis (Ketua TP2D), Dr. Darmin Nasution, Mulia P. Nasution, Letjend Pol (Purn) Saut Usman Nasution, Dr. Faisal Basri, dan sejumlah tokoh nasional lainnya. Kemudian dari daerah hadir Bupati Madina, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi, Staf Khusus Bupati Madina Ir. Ali Mutiara dan Irwan Daulay serta beberapa Kepala.OPD terkait.
Lebih lanjut, politikus milenial kelahiran 1 Desember 1993 ini menguraikan kemajuan suatu daerah bergantung dari 3 hal, yaitu dedikasi pemerintah, sinergitas yang kuat dan masyarakat yang suportif. Ia menguraikan dengan luasan daerah 1/10 Sumatera Utara ternyata kepada penduduk di Madina hanya 72 jiwa / km2.
“Yang kami fahami inilah satu satu permasalahan yang dialami Madina, dengan wilayah yang luas, kepadatan penduduk yang sangat rendah dan berpencar akan membutuhkan pembiayaan infrastruktur yang sangat tinggi, untuk itu diharapkan forum ini kedepan mampu membuka pintu untuk memecahkan salah satu persoalan ini”, papar Atika.
Atika juga mengakui PDRB Madina tumbuh lebih baik dan bahkan rangking 4 tertinggi di Sumut, namun itu juga tidak signifikan, kemudian pendapatan perkapita masyarakat juga cenderung naik walaupun angka pengangguran fluktuatif terpengaruh kondisi pandemi covid 19 lalu.
Ia juga mengatakan kondisi yang membuat sedikit frustasi adalah porsi APBN yang terbatas,” makanya kami berharap melalui forum ini porsi APBN untuk Madina itu lebih baik lagi, dan untuk itu kita telah mempersiapkan proposalnya DED senilai 1,6 Triliun dan tentunya besar harapan kami melalui forum ini dapat dibantu untuk diwujudkan”, paparnya.
Pada kesempatan tersebut Atika juga menyampaikan peningkatan pelayanan masyarakat melalui pembangunan fasilitas RSUD Panyabungan yang lebih memadai, persoalan perkebunan, pertanian dan sebagainya.
“Kami yakin PR kami untuk membangun Mandailing Natal dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sangat berat, sehingga jika PR ini dapat dikerjakan bersama kami yakin akan menjadi ringan untuk mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat Madina”, tutupnya. (*am)