Madinapos.com. Seusai aksi walk out yang dilakukan Komisioner KPU Sumut di sidang lanjutan Gugatan JR-Ance dikantor Bawaslu Sumut Rabu, (28/2), 4 orang Komisioner KPU Sumut langsung menggelar konfrensi pers diruang rapat kantor KPU Sumut, sore harinya hingga menjelang malam.
Didahului Yulhasni, sambil membuka acara disampaikan bahwa Komisioner KPU Sumut yang hadir dipersidangan tadi keberatan karena salah seorang komisioner KPU Sumut (Benget Silitonga) diusir oleh Majelis Hakim dari Bawaslu sehingga mereka semua ambil sikap walk out.
Benget Silitonga, akhirnya menguraikan kenapa ianya menyela pembicaraan majelis hakim, ia menganggab Majelis Hakim bertanya kepada Saksi Ahli tapi terkesan mengarahkan kesaksian dari saksi ahli ke dalam pokok perkara.
” dan kita menyampaikan keberatan dengan pertanyaan Majelis, inikan saksi ahli bukan saksi fakta” ungkapnya, ” tapi kok malah diusir oleh majelis” sambungnya.
Dijelaskanlagi, seharusnya per 27 Peb 2018 lalu proses sidang ini seharusnya sudah berakhir tapi Bawaslu menggunakan kewenangannya untuk meminta keterangan saksi ahli. “kita sepakat hadir dipersidangan pada hari ini, untuk mendengarkan keterangan saksi ahli tersebut” ungkap Benget.
Sidang pada hari ini memang Bawaslu Sumut menghadirkan DR. W Riawan Tjandra dari Universitas Atmajaya Jakarta Ahli Bidang Adm. Pemerintahan, untuk didengarkan kesaksiannya sesuai dengan kapasitas keilmuannya.
Hanya saja Komisioner KPU Sumut menilai pertanyaan majelis hakim kepada saksi ahli sudah masuk ke pokok perkara, atau saksi Ahli terlalu digiring untuk menjawab keterangan majelis dengan menilai fakta dan dokumen ” kami anggap bukan kapasitas saksi untuk menjawabnya” ungkap Benget. “jadi memang saya menyela pertanyaan majelis” ungkapnya lagi.
Mulia Banurea, Ketua KPU Sumut menambahi cerita komisioner sebelumnya dengan menyatakan “Seharusnya Majelis memperlakukan setara antara Pemohon dan Termohon, dengan mengusir salah seorang dari kami itu berarti mengusir kami keseluruhan, kami inikan kolektif kolegial” ungkapnya.
” artinya jika satu dari kami dikeluarkan, maka spontan saja kami keluar semua” tambahnya, ” walaupun sebenarnya saya sudah berusaha menjelaskan insiden tersebut pada majelis hakim, tapi ternyata tidak didengar” tuturnya lagi.
“Akhirnya kami sampaikan bahwa kami sangat keberatan dan KPU Sumut, menyatakan protes dengan persidangan pada hari ini. Kami keberatan sdr. Benget Silitonga diusir” ungkap Ketua.
Menjawab pertanyaan awak media tentang keberlanjutan proses persidangan selanjutnya di Bawaslu, Nazir Salim Manik salah seorang komisioner KPU Sumut langsung menjawab ” Kami akan tetap ikuti proses persidangan selanjutnya, akan tetapi perlakuan sidang pada hari ini sangat membuat kami keberatan” Ungkapnya.
“Kita kecewa karena diberlakukan tidak semestinya tapi kami tetap akan bersedia hadir jika diundang untuk mengikuti tahapan persidangan di Bawaslu” pungkasnya.(alqaf).