Madinapos.com, Medan – Ribuan jamaah memadati Gedung Serba Guna Pemprov Sumatera Utara pada Minggu (23/11/2025) malam dalam gelaran Zikir Akbar Nasional PPITTNI. Acara yang berlangsung khidmat itu turut dihadiri Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, serta sejumlah tokoh masyarakat dan kepala daerah, termasuk Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution.
Menag tiba di lokasi sekitar pukul 18.10 WIB dan langsung disambut panitia dari Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI) sebelum kemudian melaksanakan salat maghrib berjemaah bersama para jamaah.
Menag: Naqsyabandiyah Sudah Berabad-abad Berkembang di Dunia Islam
Dalam tausiyahnya, Prof. Nasaruddin mengulas perjalanan panjang Tarekat Naqsyabandiyah, yang menurutnya telah berkembang sejak abad ke-13 dan berasal dari kawasan Yaman sebelum meluas ke berbagai negara.
“Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat dengan pengikut terbesar di dunia. Di Indonesia, ajaran ini dibawa pertama kali oleh Syekh Yusuf al-Makassari,” ujar Menag di hadapan ribuan jamaah.

Beliau menjelaskan bahwa salah satu ciri khas Naqsyabandiyah adalah amalan zikir al-faqr, yang menekankan kehadiran hati, penyucian jiwa, serta akhlak mulia. Tarekat ini, kata Menag, mengajarkan kelembutan, kelurusan pikiran, dan menjauhi sifat merusak.
Menag kemudian berbagi pengalaman pribadinya saat tinggal di Amerika Serikat, di mana ia menyaksikan langsung perkembangan tarekat tersebut. “Bahkan orang yang membawa ajaran Naqsyabandiyah ke Indonesia adalah nenek saya sendiri,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa tarekat adalah jalan menuju kebenaran dan kedekatan kepada Allah. Karena itu, pengamal tarekat harus rendah hati dan meneladani akhlak para pendirinya.
Buya Syekh Muhammad Ali Idris: Pancasila Mencerminkan Nilai Luhur Para Leluhur
Zikir akbar dipimpin oleh Pengasuh Tertinggi PPITTNI, Buya Syekh Muhammad Ali Idris Silsilah Ke-39. Dalam tausiyahnya, Buya menekankan pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa yang telah diwariskan oleh para leluhur.
Menurutnya, nilai ketuhanan adalah dasar utama dalam membangun bangsa yang kuat. “Orang yang dekat dengan Tuhan tidak akan mudah melakukan dosa. Bila semua orang berpegang pada ajaran agama, maka negara akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa agama adalah jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga merendahkan agama lain tidak dapat dibenarkan.
Gubernur Sumut: Mohon Doa untuk Indonesia Emas 2030
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumut Bobby Nasution menyampaikan harapan agar doa para ulama dan jamaah dapat menguatkan upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2030.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari permasalahan,” ujarnya.
Pesan PPITTNI: Perkuat Iman, Ingatkan Pemimpin
Ketum DPP PPITTNI, Dempo Xler, menyerukan agar masyarakat tidak sungkan mengingatkan pemimpinnya dan terus mempertebal iman.
“Dengan tegaknya hukum, insyaallah Indonesia akan adil, makmur, dan sejahtera,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Zikir Akbar Nasional, Bayu Ambara, mengatakan kegiatan ini juga dirangkai dengan cek kesehatan gratis dan donor darah sejak pagi.
Menurut Bayu, sekitar 4.500 jamaah dari berbagai daerah di Sumut hadir dalam kegiatan ini. Ia berharap acara seperti ini dapat terus menguatkan ikatan spiritual masyarakat dan para pemimpin.
“Bagaimana mungkin kita berbangsa dan bernegara tanpa dekat dengan jalan Tuhan? Kami berharap semua kembali memegang ajaran Tuhan untuk mewujudkan keadilan dan cita-cita bangsa,” ujarnya. (Redaksi/Rls).











