Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

‎Menyelamatkan Integritas Bangsa: Seruan Perubahan dari Bawah hingga Atas ‎(Refleksi Hari Guru Nasional 2025)


					‎Menyelamatkan Integritas Bangsa: Seruan Perubahan dari Bawah hingga Atas ‎(Refleksi Hari Guru Nasional 2025) Perbesar

Madinapos.com – Fenomena menurunnya integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semakin nyata dirasakan akhir-akhir ini. Berbagai kasus pelanggaran etika, manipulasi data, penyalahgunaan jabatan, dan ketidakjujuran di ruang publik menggambarkan betapa nilai integritas tengah mengalami tekanan yang serius. Situasi ini tidak hanya muncul di lingkungan birokrasi, tetapi juga menjalar ke masyarakat umum bahkan hingga dunia akademik, yang seharusnya menjadi benteng terakhir bagi tegaknya nilai moral dan keilmuan.

‎ Momentum Hari Guru 2025 menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan kembali tanggung jawab moral dalam membangun karakter bangsa.
‎Guru sebagai pendidik sekaligus teladan nilai, memegang posisi strategis dalam upaya memulihkan integritas di berbagai lapisan.

‎Menurunnya Integritas sebagai Krisis Nasional
‎Integritas berarti the quality of being honest and having strong moral principles (keadaan jujur dan memegang prinsip moral yang kuat); moral uprightness.
‎Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kejujuran serta keteguhan moral.
‎Agama mengajarkan pentingnya memegang teguh prinsip kejujuran. Rasulullah Saw bersabda :
‎عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
‎Artinya : “Berpeganglah pada kejujuran, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga”

‎Hadis ini menegaskan bahwa kejujuran adalah fondasi akhlak dan integritas. Akhir-akhir ini, kejujuran kian menjadi nilai yang langka dalam kehidupan sosial. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam, terutama karena krisis integritas tidak hanya terjadi di ruang-ruang yang selama ini dianggap jauh dari nilai moral, tetapi justru merambah ke ranah yang semestinya menjadi penjaga dan pengawal etika. Dunia pendidikan, ruang intelektual, serta institusi yang memiliki mandat moral pun tidak sepenuhnya steril dari problem lemahnya kejujuran dan tanggung jawab.

‎Kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan integritas telah berubah menjadi krisis yang bersifat sistemik, bukan lagi persoalan individual semata, sehingga menuntut refleksi serius dan upaya perbaikan yang berkelanjutan. Sebutlah misalnya pendidikan, bahkan lembaga pendidikan berbasis agama sekalipun tidak jarang terkontaminasi dengan persoalan integritas ini. Penurunan integritas sudah menjadi persoalan serius yang berdampak langsung pada kepercayaan publik terhadap institusi negara dan lembaga sosial.
‎ Berbagai survei nasional menunjukkan meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap birokrasi akibat maraknya praktik penyimpangan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
‎Di dunia pendidikan, kasus plagiarisme, manipulasi nilai, hingga penyalahgunaan wewenang/jabatan akademik juga mencoreng kredibilitas lembaga ilmu pengetahuan hingga lembaga yang seharusnya mengawal persoalan integritas juga bermasalah dengan integritas itu sendiri.
‎Kemerosotan integritas itu turut dipengaruhi oleh perubahan nilai budaya, derasnya arus digitalisasi, serta kecenderungan masyarakat terhadap budaya instan yang mengutamakan hasil daripada proses.
‎Ketika integritas melemah, tatanan sosial menjadi rapuh, sehingga kualitas demokrasi, pelayanan publik, serta pembangunan pendidikan ikut terpengaruh secara signifikan.

‎Potret Integritas di Bawah:
‎Masyarakat dan Ruang Sosial
‎Dalam kehidupan sehari-hari, penurunan integritas terlihat melalui perilaku yang tampak sederhana namun berulang, seperti ketidakteraturan lalu lintas, penyebaran berita hoax, praktik curang di lingkungan kerja, naik pangkat dengan mendramatisir dan memanipulasi data pendukung serta minimnya kepedulian terhadap nilai kejujuran. Pengaruh media digital memperparah keadaan ketika masyarakat lebih mudah terjebak dalam budaya sensasional, pamer, dan konsumtif. Generasi muda menghadapi tantangan yang lebih besar karena lingkungan digital sering kali mempromosikan kesuksesan instan tanpa kerja keras. Keluarga dan komunitas sosial sebagai lingkungan pertama pembentukan karakter turut memiliki peran besar dalam menjaga integritas generasi masa depan. Sayangnya, tekanan ekonomi, perubahan gaya hidup, dan menurunnya komunikasi antar anggota keluarga sering melemahkan proses internalisasi nilai-nilai moral.
‎ Oleh karena itu, upaya memperbaiki integritas harus dimulai dari komunitas dan lingkungan sosial terdekat melalui pembiasaan moral dan penguatan budaya kejujuran.

‎Integritas di Tengah:
‎Dunia Pendidikan dan Peran Guru
‎Dunia pendidikan memiliki posisi penting dalam membangun karakter bangsa. Guru tidak hanya berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan moral dan integritas bagi peserta didik.
‎Namun, dunia pendidikan saat ini juga dihadapkan pada tantangan internal berkaitan dengan melunturnya etika akademik, seperti plagiarisme, praktik jual beli tugas, serta penurunan kualitas kedisiplinan belajar. Ketika keteladanan melemah, proses pendidikan karakter juga turut terdampak.
‎Momentum Hari Guru tahun 2025 menjadi pengingat bahwa guru harus tetap berpegang pada etika profesi dan menjaga kualitas perilaku profesional. Penguatan integritas di lingkungan pendidikan dapat dilakukan melalui pembentukan budaya sekolah yang berorientasi pada nilai moral, penegakan kode etik, serta pengembangan pembelajaran yang menanamkan sikap tanggung jawab, amanah, dan konsistensi.
‎Dunia pendidikan seyogianya kembali menjadi ruang pembentukan moral yang kokoh bagi generasi penerus bangsa.

‎Integritas di Atas:
‎Birokrasi dan Kepemimpinan Publik
‎Integritas di tingkat kepemimpinan memiliki dampak langsung terhadap kualitas tata kelola pemerintahan dan kepercayaan publik. Ketika seorang pemimpin menunjukkan perilaku moral yang buruk, hal tersebut memberikan contoh negatif yang mudah ditiru oleh lingkungan kerja.
‎Krisis integritas di birokrasi sering terlihat dalam bentuk penyelewengan anggaran, penyalahgunaan wewenang, pemberian layanan yang diskriminatif, serta lemahnya transparansi dalam proses administrasi.
‎Dampaknya tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak moral masyarakat. Penyelamatan integritas bangsa membutuhkan komitmen nyata dari pemimpin untuk membenahi tata kelola publik, memperkuat sistem pengawasan, dan memastikan setiap kebijakan didasarkan pada prinsip akuntabilitas. Reformasi birokrasi bukan sekadar perubahan administratif, tetapi juga transformasi moral yang membutuhkan keteladanan dari tingkat tertinggi pemerintahan.

‎Pendidikan Islam dan Fondasi Nilai Integritas
‎Nilai-nilai dasar dalam Islam memberikan fondasi kuat bagi penguatan integritas. Konsep amanah mengajarkan tanggung jawab moral terhadap setiap tugas dan jabatan. Sikap siddiq menuntut kejujuran dalam ucapan dan perilaku, sedangkan prinsip ihsan mendorong seseorang berbuat baik dengan penuh kesungguhan meskipun tidak diawasi. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk memperbaiki berbagai persoalan moral yang tengah dihadapi bangsa.
‎Lembaga pendidikan Islam memiliki potensi besar dalam menanamkan karakter unggul melalui pembelajaran akhlak, keteladanan guru, serta pembiasaan nilai moral dalam kehidupan sekolah.
‎Sinergi antara pendidikan Islam, keluarga, dan masyarakat dapat membentuk ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya integritas.
‎Penerapan nilai-nilai keislaman secara konsisten akan memperkuat kesadaran kolektif bahwa integritas merupakan bagian dari ajaran agama sekaligus kebutuhan sosial dalam kehidupan berbangsa.

‎Seruan Perubahan dari Bawah hingga Atas
‎Pemulihan integritas bangsa membutuhkan gerakan bersama yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dari bawah, keluarga dan komunitas harus kembali menjadi ruang pembiasaan nilai moral bagi anak-anak dan remaja.
‎Di lingkungan pendidikan, guru dan tenaga pendidik memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang membangun karakter generasi masa depan.
‎Pada tingkat masyarakat umum, budaya kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab harus dibangun melalui praktik sosial yang konsisten.
‎Sementara itu, pada tingkat birokrasi dan kepemimpinan publik, penegakan hukum, transparansi, dan keteladanan moral harus menjadi prioritas utama. Seruan perubahan ini menjadi momentum untuk membangun kembali kepercayaan publik dan memperkuat fondasi moral bangsa.
‎Tanpa peran serta semua pihak, upaya menyelamatkan integritas bangsa akan sulit diwujudkan.

‎Penutup
‎Menyelamatkan integritas bangsa merupakan tanggung jawab kolektif yang tidak dapat ditunda.
‎Menurunnya moralitas di berbagai sektor menunjukkan bahwa bangsa ini membutuhkan pembenahan mendasar, bukan hanya pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada karakter dan nilai yang dianut.
‎Momentum Hari Guru 2025 menjadi momentum meneguhkan peran guru bahwa guru, memainkan peran strategis dalam membangkitkan kembali kesadaran moral masyarakat. Dengan memperkuat nilai-nilai amanah, kejujuran, dan tanggung jawab, bangsa ini dapat kembali memperoleh kepercayaan publik dan membangun masa depan yang lebih bermartabat. Dunia pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam penguatan integritas termasuk dunia perguruan tinggi.

‎Ditulis oleh:
‎Dr.H.Ahmad Asrin,M.A
‎Dosen Prodi PAI/Kepala UPT Perpustakaan di STAIN MADINA

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemegang Saham Bank Sumut Setujui Penyertaan Modal Berupa Aset

24 November 2025 - 22:35

Longsor Rubuhkan Satu Unit Rumah Warga Dusun Lubuk Sihim Muara Batang Angkola

24 November 2025 - 22:27

Anggota DPRD Deli Serdang Sehat Herianto Sembiring SH Motivasi Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen

24 November 2025 - 13:51

Ditengah Cuaca Ekstrim, Camat Himbau Masyarakat Lingga Bayu Tingkatkan Kewaspadaan

24 November 2025 - 11:49

MAN 1 Mandailing Natal Raih Juara Umum II Dalam Ajang ISC DIGNITI UIN Sumut 2025

24 November 2025 - 11:25

MAN 1 Madina Gelar Market Festival Nusantara 2025

24 November 2025 - 09:45

Trending di Berita Daerah