Madinapos.com, Panyabungan – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dr. Muhammad Rusli Pulungan, Sp.THT membantah tudingan yang menyebut rumah sakit ini menelantarkan pasien asal Banjar Melayu, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) seperti diberitakan sejumlah media online.
“Tudingan penelantaran pasien itu tidak benar,” kata Rusli usai bertemu dengan pihak keluarga pasien di ruang kerjanya, Senin (19/5/2025).
Pertemuan dengan keluarga pasien itu juga dihadiri dr. Sapran, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam yang merawat pasien yang telah meninggal dunia beberapa hari lalu.
Rusli menegaskan tim dokter jaga dan perawat telah menjalankan seluruh prosedur medis sejak pasien masuk ke RSUD Panyabungan.
“Mulai dari pertama pasien masuk, pihak rumah sakit telah menanganinya sesuai prosedur. Dokter spesialis juga memantau kondisi pasien melalui follow up yang dilakukan oleh dokter jaga dan tim medis saat itu,” kata Rusli.
Namun, seiring perjalanannya ada peningkatan rasa sakit yang dialami pasien.
Dokter jaga, dr Sapran dan seluruh tim perawat RSUD Panyabungan selalu berkoordinasi untuk melakukan perawatan kepada pasien.
” Setelah dr Sapran kordinasi dengan dokter bedah diputuskan harus dilakukan tindakan operasi. Namun, saat persiapan dilakukan pasien meninggal dunia sebelum menjalani tindakan tersebut,” jelasnya.
“Pasien sempat dirawat dan diobati sesuai dengan prosedur,” tegas Rusli.
Pertemuan antara pihak rumah sakit dan keluarga korban berlangsung baik. Setelah mendengarkan penjelasan pihak rumah sakit, keluarga pasien akhirnya bisa memahami.
Sebelumnya, sejumlah media online memberitakan seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Batang Natal meninggal dunia di RSUD Panyabungan lantaran terlambat ditangani dokter spesialis.
Pasien masuk ke RSUD Panyabungan pada Sabtu, 10 Mei 2025, dan ditangani oleh dokter jaga dan tim Medis lainnya serta dalam pantauan dokter spesialis hingga hari Rabu, 14 Mei 2025. (Redaksi).