Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

As Imran Khaitamy Optimistis Saipullah Mampu Atasi Kemiskinan di Madina


					As Imran Khaitamy Optimistis Saipullah Mampu Atasi Kemiskinan di Madina Perbesar

Madinapos.com, Panyabungan – Tokoh politik senior Kabupaten Mandailing Natal (Madina) As Imran Khaitamy Daulay menaruh harapan besar kepada pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) bakal mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Madina dengan memperbaiki tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Jika Paslon SAHATA memenangkan Pilkada Madina 2024, Imran optimistis Saipullah Nasution sebagai calon bupati bakal mampu mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran di kabupaten ini dengan memperbaiki tata kelola sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.

” Saya yakin, dalam tanda petik, Pak Saipullah itu belum punya dosa di Madina. Belum ada jejak rekam negatif Pak Saipullah di kabupaten kita ini,” kata mantan Ketua DPRD Madina itu usai menghadiri pelantikan Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Madina di Aula Ladang Sari, Kecamatan Panyabungan, Selasa (15/10/2024).

Imran juga menjelaskan optimismenya itu pada jejak karier Saipullah Nasution sebagai pejabat di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan yang sudah betul-betul memahami tata kelola pemerintahan.

” Pak Saipullah itu bukan politisi dan pebisnis. Dia itu murni birokrat yang orientasinya bagaimana cara mengelola pemerintahan dengan baik,” tutur ketua Partai Ummat Madina itu.

Meski demikian, Imran menyarankan kepada Saipullah Nasution jika nanti terpilih menjadi Bupati Madina periode 2025-2030 agar memprioritaskan perbaikan tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan yang dinilai akan mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Madina.

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS Madina, persentase penduduk miskin Kabupaten Madina pada Maret 2024 sebesar 8,69 persen atau menurun 0,17 persen poin terhadap Maret 2023. Persentase penduduk miskin ini setara dengan 40,56 ribu jiwa atau berkurang sekitar 0,48 ribu jiwa dalam satu tahun terakhir.

Sementara angka garis kemiskinan di Madina pada Maret 2024 berada pada level Rp519.553 per kapita per bulan atau meningkat sekitar 32.117 rupiah dibanding garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar Rp487.436 per kapita per bulan.

Imran yakin angka kemiskinan itu masih dapat ditekan jika pemerintah daerah serius memperbaiki tata kelola pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Selama ini, menurut dia, Madina tidak mampu swasembada beras kendati kabupaten ini memiliki lahan pertanian yang subur. Kondisi ini terjadi akibat pemerintah daerah tidak hadir di tengah-tengah petani.

” Pemerintah tidak hadir untuk membantu petani dalam penyediaan lahan, kemudahan mendapatkan pupuk, irigasi pertanian yang baik,” katanya.

Ironisnya lagi, saat musim panen tiba, harga gabah turun drastis. Menurut dia, hal ini terjadi juga karena pemerintah daerah tidak hadir untuk mengelola pasar.” Seharusnya pemerintah hadir dalam manajemen pertanian,” tegasnya.

Itu sebabnya, mantan Ketua DPD Golkar Madina itu berharap jika rakyat memberi amanah untuk memimpin Madina, Saipullah Nasution harus memprioritaskan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, termasuk perikanan.

” Soal permodalan, pemerintah seharusya memberikan akses agar petani mudah mendapatkan modal. Misalnya melalui koperasi milik pemerintah atau melalui kerja sama pemerintah dengan perbankan yang memberikan kredit dengan bunga kecil kepada petani,” ungkapnya.

Begitu juga dengan suplai ikan air tawar dan komoditas hortikultura. Semua berdatangan ke Madina tanpa melalui proses seleksi dari pemerintah daerah.

” Kalau ada suplai ikan tawar dari luar daerah Madina, itu boleh-boleh saja. Kita tidak boleh memonopoli pasar, tetapi harus ada agen resmi mereka di sini. Agen resmi ini harus tunduk dan patuh terhadap regulasi daerah,” katanya.

Selain itu, menurut Imran, pemerintah juga harus mampu menarik investor untuk mendirikan pabrik pengalengan ikan di wilayah pantai barat Madina. Dengan begitu, dia yakin tenaga kerja lokal akan terserap dalam jumlah yang banyak.

Melalui berbagai perbaikan tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan, Irman optimistis para petani dan peternak di Madina akan mampu bersaing dengan petani dan peternak dari daerah lain.

Dengan begitu, sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan secara otomatis akan membuka lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang banyak pula. Muaranya, angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten ini akan terus berkurang.

” Kehidupan masyarakat itu paralel. Kalau misalnya aktivitas perekonomian masyarakat bisa berjalan secara maksimal, berarti lapangan kerja juga menyerap banyak tenaga kerja lokal. Secara otomatis angka pengangguran dan kemiskinan juga akan jauh berkurang di Madina,” pungkasnya. (SRN).

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Salat Id di Masjid Agung, Bupati Madina Sebut Jabatan Adalah Ujian

31 Maret 2025 - 10:56

Alunan Takbir Bergema Dalam Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H di Kotanopan

31 Maret 2025 - 02:21

Polres Padang Lawas Turunkan Sekuat Personil Amankan Malam Takbiran 1446 H Tahun 2025

31 Maret 2025 - 00:57

Pastikan Malam Lebaran Aman, Polres Palas Gelar Apel Kesiapan Pengamanan Malam Takbiran

31 Maret 2025 - 00:54

Kapolres Dan Forkopimda Palas Cek Kesiapan Personil Pos Yan Dan Pos Pam Ops Ketupat Toba 2025

30 Maret 2025 - 22:46

Bupati dan Wabup Madina Lepas Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Dari Mesjid Agung Nur Ala Nur

30 Maret 2025 - 22:41

Trending di Berita Daerah