Madinapos.com – Padang Lawas.
Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC-IMM) Kabupaten Padang Lawas (Palas) melaksanakan dialok publik dengan tema “Padang Lawas Defisi Capai 100 Milyar, Kita Harus Bagai Mana ? ” di aula kantor Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Padang Lawas, Jum’at (27/10/2023) sore.
Acara dialok publik ini rencana semula mengadirkan narasumber Sekda Palas Arpan Nasution S, Sos. Anggota DPRD Palas, Muhammad Ike Taken Hasibuan, Ketua AMP Mardan Hanafi SH.MH Hasibuan dan Ketua KNPI, Muhammad Isra” Hasibuan SE, namun pada acara dimulai Sekda Arpan Nasution S, Sos tidak hadir.
Sebagai moderator, Ketua PC IMM Palas – Paluta Khaidar Ansori Hasibuan dan Cahyati Daulay dan acara dialok publik di ikuti beberapa organisasi mahasisiwa, dan OKP Kabupaten Padang Lawas.
Pembicara pertama Ketua DPD AMPI Mardan Hanafi Hasibuan SH.MH mengatakan kekecewaannya sebagai pemuda Kabupaten Padang Lawas atas terjadinya ketekoran kas daerah atau yang lazim disebut defisit anggara, mulai semester pertama hingga pada semester tiga di bulan Oktober 2023 mencapai 100 M.
Mardan juga mengatakan, tidak dapat membayangkan di daerah yang kaya akan sumberdaya alam ini, kok bisa sampai terjadi defisit anggaran,” berarti pemerintah telah melakukan perbelanjaan besaran pasak dari pada tiang”, ungkapnya.
Ditambahkannya, pemerintah Kabupaten Padang Lawas dalam penggunaan anggaran tidak memikirkan, atau memakai sistem ekonomis, evisien, evektif dalam penggunaan anggaran, dan tekesan asal belanja ataupun sifatnya pemborosan.
Muhammad Isra’ Hasibuan, Ketua DPD KNPI Palas menyatakan sangat setuju apa yang di sampaikan pembicara sebelumnya, namun ia manambahkan bahwa defisit anggaran tersebut bisa di atasi jikalau pemerintah maksimal dalam menangani perpajakan.
Karena dari pajak perkebunan, bumi dan bangunan juga galian, kata Ketua KNPI akan mampu untuk mengatasinya,”namun saya menduga bahwa tidak ada tindakan untuk melakukan tagihan perpajakan tersebut, padahal ada 58 perkebunan yang mempunyai badan usaha yang tidak diketahui perjalanan anggarannya”, tambahnya.
“Jangan ada udang dibalik batu antara pemerintah dengan perusahaan yang ada di Kabupaten Padang Lawas sehinga daerah yang kaya ini tidak mempu meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD)”, kata Isra
Mananggapi apa yang disampaikan dua tokoh pemuda Kabupaten Padang Lawas, anggota DPRD dari praksi Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Ike Taken Hasibuan mengatakan, terkait defisit anggaran Kabupaten Padang Lawas membenarkan kejadian tersebut.
“Kita memang mengalami defisit anggaran di Kabupaten Padang Lawas ini, dan itu barang kali, apa yang disampaikan adek adekku tadi mungkin ada benarnya terkait ketekoran keuangan daerah kita ini,” katanya.
Menurutnya, Pemda mengalami defisit harus segera melaksanakan rasionalisasi anggaran yang ada. Ia mengatakan banyak yang perlu dikaji ulang dalam masalah perencanaan penganggaran di daerah,” daerah sendiri wajib mengoptimalkan PAD agar dapat membantu secara langsung keuangan khususnya defisit yang dihadapi saat ini.
Ike juga mengingatkan, perlu ada kreatifitas dan inovasi perbaikan pengembangan SDM serta pemanfaatan teknologi, termasuk dalam pengelolaan PAD, kalau kepala dinasnya tidak mampu, yah di ganti aja.
Acara menjadi hangat karena diisi tanya jawab antara narasumber dengan pembicara yang dihadirkan panitia.
Penulis : A Salam Srg.