Madinapos.com – Panyabungan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal Elpianti Harahap, S.T mengatakan persoalan berkurangnya air irigasi untuk lahan pertanian akan berdampak luas dan rente dan akhirnya menurun produk pertanian berupa gabah dan naiknnya harga beras.
” Semua itu satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara tersediannya air yang cukup, pupuk, pengelolaan lahan pertanian dan pembinaan petani sehingga Mandailing Natal surplus gabah itu doa kita”, ungkapnya ketika memantau pembersihan penyumbatan saluran sekunder irigasi Batang Gadis Lintas Barat Kecamatan Panyabungan, Rabu (11/10) siang.
Ia juga menjelaskan awalnya warga petani dari wilayah tersebut datang ke Kantor Bupati Madina mengeluhkan saluran irigasi yang tersumbat akibat sampah dan tanaman rumput merambat, sementara musim tanam sudah dekat.
” Akhirnya setelah mendapat izin pimpinan dan pihak BWS Irigasi Batang Gadis kita bantu membersihkannya, ini untuk mendukung musim tanam padi tahun 2024, kemudian membersihkan titik rawan banjir akibat adanya penyumbatan sampah”, terangnya.
Terpantau dilapangan, dua unit ekscavator sedang bekerja membersihkan sedimen tanah, rumput merambat dan sampah plastik yang hampir menyumbat 100 persen saluran irigasi. Sementara beberapa warga petani terlihat membantu membersihkan dan mengawasi pekerjaan hingga air mengalir lancar. (am)