Madinapos.com – Panyabungan Selatan.
Peristiwa penyerangan beruang ganas terhadap salah seorang warga Desa Roburan Dolok Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal bernama Darwin hingga terluka parah pada Jumat (14/7) malam lalu membuat warga yang bermukim di kawasan Penyangga Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) tersebut ketakutan ke ladang.
Setidaknya awal tahun 2023 lalu, seorang pencari kayu pancangan juga hilang hingga dua pekan dan jenazahnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan walaupun belum tentu akibat hewan buas. Namun Jika dilihat waktu serangan yang rata – rata sore menjelang malam maka tidak tertutup kemungkinan itu juga akibat serangan sejenis hewan walaupun belum terbukti
Nasuddin Lubis salah seorang warga setempat yang ditemui media ini mengatakan beberapa warga desa yang berladang disekitar hutan hingga saat ini masih merasa ketakutan dengan serangan beruang tersebut.
“Was was, sangat takut, tapi bagaimana lagi kita perlu kerja mengambil nira aren dan keladang, tapi kondisi sekarang ajak kawanlah sekitar bertiga orang agar aman”, ungkapnya di Desa Roburan Dolok, Sabtu (15/7) sore
Ia juga mengatakan pernah diserang beruang sejenis untungnya masih sempat melawan dengan menggunakan tongkat yang dipegang,” waktu dulu itu beruangnya seukuran goni tiga kaleng besar, saya diserang dari samping, namun pas kebetulan saya pegang tongkat kayu dan saya hunjamkan kemulutnya dan saya pun lari tunggang langgang menuju kampung”, tambahnya.
” Kalau Darwin itu diserang dekat dari kampung ini, sekitar 300 atau 500 meteran lah, gubuk tempat masak nira aja pernah dihancurkan beruang, entah apa yang dicarinya tapi kami sangat ketakutan juga”, tambahnya.
Sementara Pj. Kepala Desa Roburan Dolok Endamora mengatakan untuk peristiwa yang menimpa Darwin telah ditangani dengan baik,” perobatan dan sedikit biaya telah dibantu oleh Camat dan Pemerintahan Desa, kemudian kita juga sudah menghimbau warga jangan dulu menyadap aren karena kita yakin beruangnya masih disekitar pinggiiran hutan dekat sini”, tambahnya.
“Disamping itu kita sedang mengupayakan agar pihak BKSDA Sumut turun dan menghalau hewan buas tersebut atau menangkapnya dan memindahkannya karena warga betul – betul was was”,tutupnya. (am)