Madinapos.com – Kalimantan.
Kementerian Kesehatan RI memberi sertifikat eliminasi malaria kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara setelah menyatakan lolos eliminasi dan sebagai daerah yang bebas dari endemik malaria yang diselenggarakan di Kalimantan Timur.
Dihubungi media ini, Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Madina, dr Muhammad Faisal Situmorang mengatakan kondisi ini menjadi kabar baik bagi masyarakat di daerah,” Alhamdulillah, akhirnya Madina mendapat kelulusan uji petik eliminasi malaria melalui perjuangan yang cukup panjang,terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati dan seluruh lintas sektoral atas dukungannya,” ungkapnya, Kamis (15/6).
Ia juga mengatakan untuk menuju Indonesia Bebas Malaria 2030, pemerintah pusat telah menyusun strategi sebagai upaya untuk mengeliminasi penyakit tersebut. Dan saat ini belum semua kabupaten/kota yang telah dinyatakan memenuhi syarat. Sebab tahun 2023 ini saja Kemenkes RI hanya menetapkan lima provinsi dan 30 kabupaten/kota, yang diantaranya itu adalah Kabupaten Mandailing Natal.
“Jadi cukup berbangga Kabupaten Madina dari hasil pemeriksaan Tim Assessment Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, pada 25 – 28 Oktober 2022 lalu, dinyatakan lolos eliminasi”, ungkapnya.
Diuraikan, Kabupaten Madina memang dulunya endemik malaria. Pada 2017 lalu pernah di salah satu kecamatan dilabeli garis merah karena terdapat 91 kasus. Semenjak itu jadi hal yang menakutkan bagi yang mau datang,” tiga tahun belakangan, grafik trend kasus malaria di Kabupaten Madina sejak 2019 tercatat sebesar 25 persen dari jumlah populasi penduduknya. Namun tahun 2020 kasusnya perlahan menurun mencapai 17 persen, hingga pada 2021 terus merosot menjadi 8 persen. Bahkan pada 2022, sudah tercatat 0 persen”, sebutnya.
Kendati demikian, Faisal menyatakan bahwa malaria tetap menjadi perhatian bersama. Dinkes akan tetap melakukan deteksi dini berikut penanganannya, pengendalian faktor lingkungan dengan melibatkan seluruh sektor sosial termasuk melibatkan media untuk sebuah publikasi yang bersifat edukasi. ” Semoga kabupaten kita ini bisa menjadi percontohan bagi daerah yang lain,” harapnya.
Sertifikat eliminasi malaria pun kemudian diterima oleh Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution, di acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia. Yang dilangsungkan di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, titik nolnya Ibukota Nusantara.
” Saya bangga atas keberhasilan ini, ini berkat doa dan dukungan dari masyarakat kita semua. Dan juga tentunya peran serta dijajaran Dinkes kita yang dari dulu sampai sekarang. Semoga elimasi malaria ini dapat kita pertahankan,” kata Sukhairi.
Terlihat saat penerimaan sertifikat, Bupati HM. Jafar Sukhairi Nasution mengenakan pakaian adat Mandailing, sementara yang mendampingi Ketua TP. PKK Madina Elly Mahrani berserta Plt. Kadis Kesehatan dan lainnya mengenakan batik motif merah. (Suaib)