Madinapos.com – Panyabungan Timur.
Warga Desa Pagur Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal saat ini diresahkan dengan kemunculan setidaknya 3 ekor Harimau melintas di areal perkebunan warga di wilayah desa tersebut, saksi mata mengatakan setidaknya terpantau audah 3 kali di bulan Juni hingga Juli 2022 ini.
Sekretaris Desa Pagur, Muhammad Taqwa kepada wartawan mengatakan setidaknya dalam sebulan terakhir tercatat sudah tiga kali Harimau berjenis Panthera Tigris itu muncul di perkebunan warga.
” Terlihat oleh warga dalam sebulan terakhir ini, pertama pada Senin tanggal 27 Juni lalu, kemudian pada Rabu 6 Juli dan terakhir ini pada Rabu 13 Juli,” kata Taqwa.
Dia menyebut, kemunculan hewan satwa langka itu pertama kali dilihat oleh warga bernama Lahuddin wilayah Banjar Paran Bira, terlihat sekitar 3 kilo meter dari perkampungan warga, saat Harimau tersebut hendak melintas.
Seterusnya, lanjut Taqwa warga melihat di daerah Banjar Namumbang atau sekitar 4 kilo dari areal pemukiman warga dan ketiga kalinya terlihat warga di Daerah Simpang Pagur.
Taqwa menyampaikan, dengan kemunculan Harimau belakangan ini telah membuat warga resah dan ketakutan, sebab mayoritas mata pencaharian warga di desa itu merupakan petani kebun.
” Danpaknya warga takut dan resah, namun masih ada yang berani pergi ke kebun tapi berkelompok karena was was tadi,” katanya.
Semwntara itu Plt Kasi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat, KPH VIII Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Zulham Afandi menyampaikan telah melakukan upaya agar konflik hewan dan manusia ini terhindar.
Untuk itu kata dia, pihaknya telah melakukan pengawasan, sosialisasi dan juga pemasangan kamera trap untuk memantau jalur lintas serta membuat dentuman untuk menghalau kemunculan Harimau ke areal perkebunan warga.
” Kami dari tim gabungan yang terdiri dari TNBG dan KPH dan masyarakat telah memasang dentuman untuk menghalau satwa itu, juga memasang kamera trap di beberapa tempat yang kita anggap sebagai rute jalan Harimau,” kata Zulham, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/7/2022).
Dia juga mengaku apabila nanti masih terlihat mendekat ke perkampungan warga, pihaknya akan melakukan pemasangan alat perangkap.
” Apabila dari langkah-langkah ini sudah kita lakukan dan ternyata masih mendekat, maka proses selanjutnya kita pasang perangkap untuk di evakuasi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat setempat,” akunya.
Dari hasil pantauan yang dilaksanakan oleh tim di lapangan Zulham menyebut, ada tiga ekor Harimau yang diperkirakan berkeliaran di wilayah hutan tersebut, yakni, Harimau berjenis jantan, betina dan satu ekor lagi anak Harimau.
Zulham tak lupa mengimbau warga mengurangi aktifitas keladanf yang jauh mengingat wilayah Aek Gorsing merupakan habitat satwa langka itu,” itu himbauan kita, dan juga kalau bisa tetap menghindari jika memang terlihat ada harimau disekitar teraebut”, sambungya.(Suaib)