Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Masyarakat Dua Desa Di Panyabungan Selatan Kecewa Tak Jadi Di Vaksin, Kadis Kesehatan Bantah Kesalahan di Nakes


					Masyarakat Dua Desa Di Panyabungan Selatan Kecewa Tak Jadi Di Vaksin, Kadis Kesehatan Bantah Kesalahan di Nakes Perbesar

Madinapos-Panyabungan: Masyarakat dua Desa di Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal Kamis 04/11 kecewa akibat tak jadi di vaksi. Kedua desa itu adalah Desa Lumban Dolok dan Aek Ngali.

Awalnya pihak desa mengumumkan akan ada vaksin massal di, namun saat warga mulai berkumpul di pos vaksinasi Desa, petugas Nakes tidak kunjung hadir, sampai pukul 14.00 wib, akhirnya warga membubarkan diri,  sementata warga pada hari itu sudah rela meninggalkan pekerjaannya deni mendapatkan jatah vaksin tersebut.

Menurut keterangan masyarakat, pihak desa beralasan bahwa dosis vaksin untuk dua desa tersebut telah habis.

” kita kecewa lah, karna kejadian seperti ini sudah kedua kalinya, saya bersama masyarakat lainnya merasa sangat dirugikan, kami meninggalkan pekerjaan hari ini dan berkumpul di posko untuk di vaksin mulai dari pagi, kepala desa sudah berkali-kali memberikan keterangan agar kami sabar menunggu, tapi hingga pukul 14.00 siang Vaksinator nya gak kunjung datang dengan alasan yang simpang siur seperti vaksinnya sudah habis/tidak ada lagi,makanya kami membubarkan diri memilih untuk pulang” katanya dengan nada kekecewaan,kamis (04/11)

Kemudian ditempat terpisah kepala desa Lumban Dolok Ifnurip’ah membenarkan hal tersebut waktu dimintai keterangan.

“memang jadwal vaksin untuk dua desa ini dilaksanakan hari ini, ada sekitar 200 orang lebih sudah berkumpul mulai tadi pagi di posko vaksinasi untuk disuntik vaksin, tapi hingga pukul 14.00 siang tadi Vaksinator nya gak kunjung datang dengan terpaksa masyarakat membubarkan diri” katanya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal dr.Syarifuddin Nasution yang dikonfirmasi  Jum’at 05/11 membantah ketiadaan vaksin tersebut ” vaksin kita ada, namun jenisnya Astrazeneca kalau Sinovak ketersediaan di Madina memang habis” kata Kadis Kesehatan.

dr.Syarifuddin juga meluruskan kesimpang siuran informasi terkait gagalnya pelaksanaan vaksin di dua desa itu, Kadis mengaku bahwa Pihak Kecamatan meminta jenis vaksin yang di gunakan untuk vaksin warga, jenisnya Sinovak, kalau Astrazeneca pihak Kecamatan tidak mau, sementara ketersediaan vaksin di Kabupaten hanya jenis Astazeneca.

Memang kata Kadis Kesehatan, Astrazeneca hanya di suntikkan pada usia 18 tahun ke atas, artinya, bauat pelajar vaksin jenis ini tidak di anjurkan, tetapi, herannya pihak Kecamatan justru menolak vaksin jenis Astrazeneca untuk di suntikkan pada warga, padahal yang hendak di vaksin adalah warga yang rata rata sudah usia 18 tahun ke atas.

Kadis berharap, persoalan seperti ini jangan dijadikan masalah karena jelas apapun jenis vaksinnya dan sudah di rekomendasi Negara itu bida digunakan, hanya kekuatan dosis nya saja yang berbeda.

Kadis juga menjelaskan bahwa ketersediaan vaksin untuk Mandailing Natal saat ini jenisnya Astrazeneka sebanyak 30.000 dosis, untuk jenis Sonovak, di Provinsioun ketersediaannya masih kosong, sehingga kita masih menunggu kabar kapan jenis Vaksin Sonovak kembali ada.

Reporter : Suaib/ red

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

SMAN I Batahan Buka Pendaftaran Siswa Baru Tahun Ajaran 2025 – 2026

17 Mei 2025 - 13:14

Terima LKPPD “Dengan Catatan” ,BPD Panggautan Segera Gelar Musdes R-APBDES 2025

17 Mei 2025 - 13:08

Pengedar dan Pengguna Narkoba di Kampung Saroha di Gulung Satres Narkoba Polres Palas

17 Mei 2025 - 12:15

Bupati Paluta Pimpin Rakor Percepatan Realisasi APBD Triwulan I TA 2025

17 Mei 2025 - 11:09

Pertumbuhan Ekonomi Madina Perlu Dipacu Setelah Menurun Di Tahun 2024

17 Mei 2025 - 10:57

Dalam Upaya Peningkatan Pendidikan, Bupati Tapsel Melantik 21 Guru Jadi Kepsek

16 Mei 2025 - 21:06

Trending di Berita Daerah