Madinapos.com – Tapsel.
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Pasaribu, SPt, MM, mengatakan jika ada oknum aparat pemerintah yang terlibat narkoba, segera dipecat. Hal itu ditegaskan Dolly saat membuka rapat kerja program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di instansi pemerintahan tahun 2021 yang diselenggarakan BNN Kabupaten Tapsel, Kamis (1/4) di Aula Syaakira The View and Resto, Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar.
“Dan kalau ada aparat pemerintahan terbukti menggunakan narkoba, segera pecat! Ini pernyataan tegas saya untuk memerangi narkoba di lingkungan pemerintah Tapanuli Selatan ” tegas Dolly.
Meski demikian, Dolly mengaku masih menerapkan azas praduga tidak bersalah terhadap oknum itu. Dimana, yang bersangkutan harus dibuktikan terlebih dahulu apakah benar-benar menggunakan narkoba.
Seperti halnya, pada 13 Maret 2021 lalu, yang mana saat itu Bupati mendapatkan pesan WhatsApp dari salah seorang wartawan yang isinya ada oknum kepala desa diduga menggunakan narkoba. Dalam proses pembuktiannya, Bupati sempat geram dan sedih karena, jika oknum itu tidak mau untuk direhabilitasi. Benar untuk sembuh maka kemauan itu timbul dari dalam diri.
Bupati mengaku kuatir, ketika oknum tersebut tidak memiliki keiginan untuk berubah, maka ia tidak akan diterima di panti rehabilitasi, sehingga masyarakat menilai aparat tidak bekerja maksimum. “Terbukti kemarin ada masyarakat dan mahasiswa yang demo, katanya oknum itu di tangkap namun malah dilepas. Mereka menduga, aparat kurang serius.”
Dolly menceritakan pengalaman temannya yang kehidupannya bahkan rumah tangganya yang hancur. Untuk itu Dolly kembali mengajak peserta rapat kerja menjadi motor untuk aktif sebagai duta anti narkoba.
Dolly juga mengaku sempat miris jika mengingat, pada 2018 lalu, ia punya rekan, yang disarankannya agar mengikuti berbagai kegiatan relawan anti narkoba. Namun sayangnya, yang didapat rekannya bukan ilmu, melainkan uang jalan dari kegiatan itu. Harusnya, relawan anti narkoba itu harus bisa menjadi pelopor dan penggerak bagi teman, sahabat, atau orang terdekat di daerahnya untuk menjauhi narkoba.
Dengan semangat gerakan hidup bersih dan bebas dari narkoba, sewaktu Dolly menjabat sebagai Sekretaris KNPI Kabupaten Tapsel, dia pernah mendapat tawaran menyosialisasikan gerakan anti narkoba ke pelajar SMA di seluruh Tapanuli Selatan. Dan tawaran itu disambut Dolly dengan berkeliling ke SMA yang ada di kabupaten Tapsel. Dolly menginginkan agar semangat seperti itulah yang harus dibangun bagi para penggiat anti narkoba. Meski, sama-sama diketahui anggarannya terbatas.
Sebelumnya, Kepala BNNK Tapsel AKBP Drs Tuongku Bosar Pane, MM, dalam laporannya mengatakan, bahwa kegiatan ini memiliki makna keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang semakin meningkat. Sehingga, kegiatan ini juga bertujuan untuk memetakan calon penggiat anti narkoba di lingkungan pemerintah, serta mendorong seluruh komponen bangsa untuk berperan serta dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Sedangkan calon penggiat yang telah dipetakan di dalam kegiatan ini, nantinya akan kita latih menjadi penggiat anti narkoba melalui kegiatan workshop atau bimbingan teknis penggiat anti narkoba,” pungkasnya.
Adapun peserta yang akan menjadi penggiat anti narkoba yaitu dari Setdakab Tapsel, Dinas Pariwisata, BPKPAD, BPBD, Bappeda, Kemenag Tapsel, dan perwakilan penggiat anti narkoba dari beberapa OPD yang telah dilatih pada tahun sebelumnya. Sedangkan sebagai narasumber pada Raker Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di lingkungan instansi pemerintah yaitu Ka. Bappeda Abadi Siregar dan Kadis Kominfo Inganan Dalimunthe. (Sayuti)