Madinapos.com – Palas.
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi diwilayah Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara menimbulkan terjadinya bencana banjir akibat meluapnya Sungai Barumun di Kecamatan Sosopan, Kecamatan Ulu Barumun, Kecamatan Sosa namun cukup parah di Kecamatan Barumun Baru di Desa Desa Binabo Jae, Siolop, Saba Rimba, Hasahatan Jae, Sigorbus Jae dan Sigorbus Julu ketinggian air rata-rata hingga 1 meter. Lonsor juga di Kecamatan Sosopan mengakibatkan Jalan Lintas Sumatera terputus.
Berdasarkan data yang dikumpulkan media ini, Posko Bencana Banjir Kabupaten Padang Lawas telah mengevakuasi warga ketempat lokasi aman yang diperkirakan mencapai 300 KK untuk mengantisipasi banjir susulan karena cuaca ekstrim belum reda. Sementara Posko dibeberapa titik telah dipersiapkan yang terdiri dari BPBD, Satpol PP, TNI, Polri dan sejumlah Relawan Masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Wakil Bupati Padang Lawas drg H. Ahmad Zarnawi Pasaribu,C.Ht., MM., M.Si bersama rombongan yang terdiri dari Wakapolres Palas Kompol. JW Sijabat, Pabung Kodim 0212 Tapsel Kapten ARH. Saleh Hasibuan, Danyon Kompi C Brimob Poldasu, Asisten I Pemkab Palas H. Panguhum Nasution, Plt. Kadis Sosial Palas H. Ahmad Fauzan Nasution, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Palas Nojul Hasibuan, Kabid Ops Satpol PP dan Damkar Palas, Khairuddin Siregar, Ketua Harian Kwarcab Pramuka Palas Zainuddin Hasibuan, dan Camat Barumun Baru Maruli Sangap Soaduon Hasibuan terlah meninjau sejumlah lokasi banjir.
Akibat banjir, Pemerintah Daerah belum dapat mengkalkulasikan jumlah kerugian yang ditimbulkannya namun dipastikan sejumlah rumah mengalami kerusakan, sawah dan perladangan warga rusak berat dan sejumlah ternak warga mati diantaranya hanyut. Bahkan terlihat salahsatunya terpantau ternak kerbau terjebak lumpur sehingga ditemukan pemiliknya dalam kondisi mati.
Idris, pemilik kerbau warga Desa Binabo Jae mengatakan ternak kerbau miliknya hanyut disaat banjir melanda desa,” kondisi saat itu banjir dan kerbau saya hanyut terseret air deras dan terlihat terjebak lumpur, kita temukan sudah dalam kondisi mati, belum lagi perladangan yang rusak akibatnya, tentunya kami sangat mengharapkan adanya bantuan pemerintah diantaranya membantu mengganti tanaman dan ternak kami para petani”, sebutnya dengan wajah raut sedih. (A. Salam Siregar)