Madinapos.com – Padangsidimpuan.
Pengurus Cabang PMII Kota Padang Sidimpuan (Psp) – Tapanuli Selatan (Tapsel) mendukung keberatan sejumlah warga Aek Bayur Kelurahan Silandit Kecamatan Psp Selatan Kota Padangsidimpuan yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di lokasi makam Aek Bayur. Menurut warga karena selain dekat pemukiman, di areal TPU ini ditemukan banyak berserakan Alat Pelindung Diri (APD) bekas pakai yang dikhawatirkan terpapar virus tersebut.
Ketua PC PMII Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan Asrullah Ariga Siregar menyambut aspirasi warga sekitar TPU dan mendukung keberatan warga penolakan pemakaman jenazah pasien covid-19 oleh tim gugus tugas Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk tidak lgi memakamkan Jenazah Covid-19 berikutnya”, apalagi di sekitar lokasi TPU tersebut terdapat sekolah dasar yang tentunya menjadi tempat melintas nya anak berangkat dan pulang sekolah”, ujar Asrul Minggu (23/8) malam melalui rilisnya.
Sementara itu, Sulaiman Lubis merupakan tokoh masyarakat mengatakan merasa sangat keberatan dengan pemakaman Jenazah Covid-19 karena lokasi pemakaman tersebut sangat dekat dengan pemukiman warga,”kami berharap kepada pemerintah supaya jangan melakukan pemakaman Jenazah pasien Covid-19 lagi di tempat tersebut, apalagi Alat Pelindung Diri (APD) yang masih berserakan di lokasi sekitar pemakaman”, katanya.
“Kami masyarakat awam sangatlah merasa was-was dan takut dengan penyebaran virus Covid -19”, kata warga tersebut.
Dijelaskan, Sementara tidak jauh dari lokasi tempat pemakaman itu ada Sekolah Dasar (SD) tempat anak-anak Aek Bayu/ Kelurahan Silandit belajar untuk menuntut ilmu,”Anak saya ada 2 (dua) yang sekolah di SD itu saya sangat merasa keberatan dengan adanya Lokasi tempat pemakaman pasien Corona (Covid-19) tersebut, saya meminta tolong kepada bapak Walikota Padangsidimpuan supaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 jangan dimakamkan dilokasi itu, ini permohonan masyarakat Desa Aek Bayur dan Kelurahan Silandit”, harapnya.
Warga ini juga menyampaikan sebelumnya tidak ada pemberitahuan akan di makamkannya jenazah covid-19 di desa tersebut sampai 3 kali pemakaman. (*/Andy)