Madinapos.com – Panyabungan.
Pada kegiatan Fokus Group Diskution (FGD) kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak (PUSKAPA) Universitas Indonesia dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK), Selasa, (3/3 20), H. Ahmad Gong Matua Spd. MM selaku Kadisdukcapil Madina yang tampil sebagai pemateri memaparkan pengalaman Kabupaten Mandailing Natal dalam memperbaiki pelayanan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Adminduk) Pasca terjadinya bencana alam setahun yang lalu.
Gong Matua menjelaskan peserta FGD yang hadir perlu mengetahui bagaimana pengalaman Kabupaten Madina dalam melaksanakan Sistem Informasi Adminduk saat terjadinya bencana alam beberapa waktu lalu dan Pasca Bencana,” Kami menjelaskan bagaimana kesiapsiagaan Kabupaten Madina dibawah arahan Bapak Bupati Drs. Dahlan Hasan Nasution dalam menyikapi terjadinya bencana alam, walau dengan kondisi yang serba terbatas Pemkab Madina telah semaksimal mungkin melakukan berbagai hal untuk tetap hadir melayani administrasi kependudukan”, katanya ketika dihubungi via selulernya di Jakarta.
“Kami memaparkan beberapa hari Pascabencana, Tim Disdukcapil Madina hadir langsung ketengah masyarakat dengan fasilitas yang ada hingga bermalam – malam disetiap kecamatan lokasi bencana, sehingga walaupun kondisi begitu sulit namun kita tetap bekerja melakukan pemulihan Adminduk Madina, mudah mudahan ternyata apa yang telah dilakukan mendapat renspon positip dari peserta yang hadir”, tambah Gong Matua.
Lebihlanjut Gong Matua menjelaskan bahwa setelah terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara Daring, Administrasi Kependudukan sekarang sudah dilayani secara online atau lebih dikenal sebutan daring, yaitu sistem pelayanan administrasi kependudukan dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan cepat kepada masyarakat dengan menerapkan mekanisme pelayanan internet,” jadi hambatan pelayanan Adminduk Pascabencana itu sangat bergantung pada jaringan internet, namun jika kita bisa sampai dilokasi maka persoalan bisa kita atasi”, tutupnya.
Berdasarkan data yang ada dan disampaikan kepada media ini, kegiatan yang berlangsung di Ruang Uluwatu, Gran Melia Jakarta Jl. H. R. Rasuna Said No.Kavling 10, RT.5/RW.4, Kuningan Timur, Setia Budi, Kota Jakarta Selatan ini menghadirkan peserta dari berbagai komponen diantaranya dari Kemendagri diundang Dir. Pendaftaran Penduduk, Dir Pencatatan Sipil, Dir. Fasilitasi Pendaftaran Data dan Dokumen Kependudukan. Sementara Kementerian Kesehatan diundang Kepala Pusat Krisis Kesehatan.
Juga diundang Kementerian Sosial Dir Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Dir. Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Pedesaan, Dir Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian PPN/ Bapenas, Asisten Deputi Pengurangan Resiko Bencana, Asisten Deputi Tanggap Bencana dan Asisten Deputi Penahanan Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana diwakili Dir. Sistem Penanggulangan Bencana, Dir. Kesiapsiagaan, Dir. Fasilitas Penahanan Korban dan Pengungsi, Dir. Pemulihan dan Peningkatan Physik, Dir Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan.
Sementara dari Pemerintah Daerah Kadisdukcapil Kab. Bengkulu Tengah, Halmahera Selatan, Mandailing Natal, Pandeglang, Kodya Jakarta Barat. Serta mewakili mitra pembangunan dan lembaga masyarakat adalah diundang Unicef Indonesia, Wahana Visi Indonesia, Yayasan Sayangi Tuna Cilik, ACT, The Asia Foundation, UNHCR, Dompet Dhuafa, Rumah AMAN, World Bank, Pujiono Center dan Kelompok Kerja Identitas Hukum.(Alq)