Madinapos.com – Panyabungan Timur.
Jumlah penduduk Desa Aek Nabara Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal yang hanya berkisar 18 Kepala Keluarga atau 89 orang harus terus dipertahankan. Memang, kondisi alam yang sangat sulit ditambah infrastruktur pembangunan berupa pelayanan pendidikan dan kesehatan memaksa sebagian penduduk desa tersebut meninggalkan tanah leluhurnya dan mencari tempat didaerah lain. Kondisi tersebut membuat Kepala Desa Aek Nabara berpikir keras mempertahankan jumlah penduduknya, diantaranya dengan membangunkan 10 rumah gratis untuk dibagikan kepada warganya agar tetap bertahan.
Ketika dikonfirmasi media ini Jumat (15/11) kemarin sore, Kades Aek Nabara, Mahdi menuturkan bahwa dirinya sebagai Kades harus berpikir keras bagaimana mempertahankan keutuhan desanya, meningkatkan perekonomian warga dan membangun infrastruktur desa, ” memang kondisinya sangat sulit namun semua itu ada tahapannya, saya hanya berpikir bagaimana penduduk desa tidak pergi lagi berpindah ke desa yang lain, saya ambil tindakan membangunkan rumah bagi mereka untuk bertahan”, tuturnya dengan logat menyakinkan.
“Rumah yang saya bangunkan ini berukuran 6×4 meter terbuat dari papan dan berbentuk rumah panggung, saya pikir ukurannya cukuplah untuk 1 keluarga dengan 2 atau tiga anak, mudah-mudahan warga penghuninya betah dan tidak berpikir lagi untuk pindah”, kata kades menguraikan.
Media ini juga bertanya tentang persoalan pembiayaan, Kades menguraikan bahwa semua pembangunan 10 unit rumah tersebut berasal dari dana pribadinya,” saya menyisihkan sebagian dari pendapatan saya berkebun, jadi keuntungan hasil kebun milik saya yang sisihkan untuk membangun rumah ini dan saya lakukan bertahap, setelah selesai nanti kita buat syukuran dan kita serahkan kepada warga”, sebut Kades menambahi.
Sementara itu, Kiman Hasibuan, salah seorang tokoh masyarakat Desa Aek Nabara mengatakan cukup berterimakasih dengan upaya yang dilakukan oleh sang Kades untuk mempertahankan penduduk tidak pindah, ” kita tentunya bermusyawarah untuk mempertahankan keutuhan desa ini, salah satunya dengan membangunkan rumah bagi warga yang kurang mampu dan diserahkan gratis”, sebutnya.
Ketika media ini juga mempertanyakan tentang program perbaikan rumah layak huni, seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah, Tokoh Masyarakat ini menyampaikan tidak pernah mendapatkannya, ” program seperti itu belum pernah masuk ke desa kami”, jawabnya ringkas.
Mengenai harapan warga, Kirman menyampaikan bahwa penduduk di desa mereka sangat membutuhkan pembangunan jalan, pendidikan dan layanan kesehatan, ” jika infrastruktur jalan dibangun maka saya yakin perekonomian warga desa akan terangkat, hasil pertanian dan kebun terjual dengan harga yang cukup baik, kemudian layanan kesehatan bagi keluarga serta pendidikan dasar bagi anak-anak disini, itu salah satu harapan kita kepada pemerintah daerah”, ungkapnya. (Liputan Khusus 2, Syahren)