Madinapos. com – Malintang.
Kelompok pengrajin anyaman daun pandan di Desa Malintang Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang di dominasi kaum hawa ini menjadikan kegiatan menganyam pandan menjadi berbagai produk kerajinan tangan sebagai sebuah tradisi turun temurun dan keahlian tersebut dapat menambah penghasilan keluarga. Produk kerajinan kelompok ini masih perlu dukungan modal dan promosi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal agar lebih berkembang dan semakin dikenal masyarakat luas.
Ditemui awak media ini, Israwati selaku ketua kelompok pengrajin anyaman pandan di kediamannya mengatakan ibu-ibu di desanya audah terbiasa membuat anyaman Pandan ini, ” disela waktu yang luang sehabis berladang atau saat waktu kosong, ibu-ibu di desa ini biasa berkumpul dan smbil bercerita mereka menganyam Pandan ini atau terkadang dibawa kerumahnya”, tuturnya Sabtu (20/7)
“Beberapa jenis anyaman yang dihasilkan diantaranya tikar Langkat, tas, bantal kursi, tempat beras, tempat dodol, hiasan dinding, tudung /topi, tempat tisu, tempat sirih, tempat aqua dan masih banyak lagi yang lainnya dan sesuai permintaan konsumen”,lanjut Isra.
Isra menambahkan bahwa bahan pembuat anyaman ini masih banyak didesa mereka namun sudah tidak dikembangkan lagi, ” selain Pandan yang tumbuh di desa ini ada juga kebutuhan lainnya seperti kain baldu atau kain tetron, manik manik, benang wol, tali plastik, jarum jait, gunting, metet dan lem atau sesuai kebutuhan saja”, sebutnya.
Isra juga mengatakan bahwa mereka lebih kurang sudah 15 tahun menggeluti usaha ini namun sampai saat ini belom ada perkembangan berarti untuk lebih maju lagi,” yah masih seperti ini karena kurangnya modal untuk bahan baku yang berkualitas tinggi dan masih rendahnya dukungan promosi”, ungkapnya.
Diakhir wawancara Kelompok penganyam daun pandan ini berharap kepada pemerintah Mandailing Natal, diera percepatan pembangunan ini dapat memberi dukungan kepada mereka untuk lebih berkembang lagi, ” tentunya sekarang ini kami sangat berharap dukungan kepada pemerintah daerah untuk memperluas pasar produk ini, khususnya kepada pemerintahan desa malintang agar kiranya dapat membantu perkembangan usaha pengrajin anyaman pandan ini, baik itu berupa modal, karena kami butuh modal untuk pengadaan bahan baku”,harap Israwati. (Anwar Nasution)