Madinapos.com – Panyabungan.
Puluhan ribu masyarakat dari berbagai pengajian di Kabupaten Mandailing Natal memadati Lapangan Pasir Putih Panyabungan dengan antusias menyambut kehadiran K.H. Ma’ruf Amin yang menghadiri acara Tablik Akbar dalam rangka perayaan HUT-20 Kabupaten Mandailing Natal, Senin (11/3) siang. Didominasi kaum ibu pengajian yang semula berlangsung tenang tersebut seketika riuh saat pasangan Calon President Nomor 01 tersebut tiba dan sebagian pengunjung berebutan untuk bersalaman.
Terlihat diatas panggung kehormatan Al Ustadz Hadad Alwi, Bupati Mandailing Natal Drs. H. Dahlan Hasan Nasution, Wakil Bupati H. Jakfar Sukhairi, Ketua DPRD Maraganti, Bobby Nasution (Menantu President Jokowi), TKD Sumut Ivan Batubara, Maslin Batubara, Ketua Partai Golkar Madina Aswin Parinduri, Ketua NU Madina, dan beberapa tokoh dan alim ulama Kabupaten Mandailing Natal.
Bupati Madina Drs.H. Dahlan Hasan Nasution dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama ini sesepuh NU di Sumatera Utara banyak yang berasal dari Mandailing Natal, ” Mandailing Natal itu dikenal dengan sebutan bumi sejuta santri, bumi gordang sembilan dan negeri beradat taat beribadah, telah banyak melahirkan qori-qoriah dan ulama yang tersebar di seantero negeri Indonesia dan bahkan hingga keluar negeri”, katanya.
“Ayahanda KH. Ma’ruf Amin yang juga sesepuh NU telah tiba disini, kami sangat berharap ayahanda merasa nyaman dan anggaplah Mandailing Natal sebagai kampung sendiri”, kata Bupati.
Sementara itu KH. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa kehadirannya di Kabupaten Mandailing Natal karena merupakan bahagian dari keluarga, ” Bupati tadi menyampaikan bahwa saya sudah dianggap sebagai warga masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal ini, tentunya saya juga akan ikut berperan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan di Kabupaten Mandailing Natal ini”, ungkapnya.
KH. Ma’ruf Amin juga berpesan dalam menghadapi Pemilihan Umum 2019 yang sebentar lagi berlangsung masyarakat jangan mau terpecah belah, ” kita jangan mau diadu domba, kita bisa membangun Indonesia lebih maju bila dilandasi dengan saling pengertian satu sama lain antara suku, ras, agama dan golongan dan dalam hidup ini kita harus bisa saling memaafkan”, ungkap beliau.(Syahren/Anwar/Alqaf)