Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Apresiasi Langkah Cepat POLRI Pasca Kebakaran Polsek Muara Batang Gadis


					Sekretaris DPC PDI Perjuangan Apresiasi Langkah Cepat POLRI Pasca Kebakaran Polsek Muara Batang Gadis Perbesar

Madinapos.com, Panyabungan – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mandailing Natal, M. Masyhuri Pulungan, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan terukur yang diambil pihak Kepolisian pasca insiden pembakaran Mapolsek Muara Batang Gadis, Sabtu (21/12/2025). Menurutnya, sikap profesional POLRI dalam meredam situasi, menangkap kembali terduga pelaku, dan tindakan tegas atas kelalaian anggota serta mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat menjadi penanda bahwa penegakan hukum tetap berjalan beriringan dengan keadilan sosial.

Masyhuri menegaskan bahwa insiden tersebut tidak boleh mengaburkan substansi utama, yakni keresahan masyarakat atas maraknya peredaran narkoba di wilayah mereka. Ia pun mengajak semua pihak untuk menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi bersama guna membangun kolaborasi antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman, bersih dari narkoba, dan bermartabat.

Gambaran sederhana (Belajar dari Kacang Kedelai dan Ragi Tempe) yang bisa kita jadikan cermin dalam memahami peredaran narkoba di tengah masyarakat. “Kacang kedelai tidak akan pernah menjadi tempe bila tidak sesuai dengan kebutuhan kondisi jamur untuk tumbuh, walaupun banyak diberi ragi, bahkan bisa jadi membusuk.”

Kalimat ini bukan sekadar perumpamaan dapur, Ini adalah “metafora kuat tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kemungkinan tumbuh atau tidaknya suatu fenomena”, termasuk peredaran narkoba. Narkoba, seperti jamur pada tempe, hanya bisa tumbuh jika lingkungannya mendukung, ada celah hukum, lemahnya kontrol sosial, minimnya pendidikan, dan krisis ekonomi. Sebaliknya, jika kondisi tidak mendukung, maka peredaran itu akan mati dengan sendirinya.

Lingkungan adalah Kunci. Peredaran narkoba tidak akan tumbuh di lingkungan yang memiliki sistem sosial yang kuat, kontrol masyarakat yang ketat, serta kesadaran kolektif yang tinggi. Seperti jamur yang butuh suhu dan kelembaban tertentu, narkoba juga butuh ruang kosong di hati dan kepala masyarakat, kosongnya keimanan, kosongnya harapan, kosongnya pekerjaan.

Menciptakan lingkungan yang “tidak ramah bagi narkoba” adalah strategi paling penting. Tanpa lingkungan yang cocok, narkoba tidak akan bisa bertahan. Itu sebab saya mendesak pemerintah untuk tetapkan “STATUS DARURAT NARKOBA LOKAL”. Momentum untuk menciptakan konsensus bersama menyepakati jalan keluar. Mungkin terdengar janggal dan belum ada daerah lain yang melakukannya, tapi kenapa tidak keluar dari kebiasaan meniru (out of the box), selama tidak bertentangan dengan aturan hukum.

Membangun Imun Sosial dan Kultural dengan Perkuat institusi keluarga, keluarga yang harmonis adalah benteng pertama. menghidupkan kembali budaya lokal, musik, seni, adat istiadat yang bisa merangkul anak muda. Hadirkan pendidikan moral dan spiritual yang kontekstual, tidak hanya formalitas.

Penegakan Hukum Harus Didukung Budaya Waspada. Penegakan hukum penting, tapi tidak akan cukup jika lingkungan tetap permisif. Kita butuh “sistem imun sosial” masyarakat yang berani menolak, menegur, dan bertindak. Ketika warga desa berani bergerak, itu bukan anarki, itu ekspresi dari sistem sosial yang mulai hidup. Secara Logika harusnya kita Apresiasi (ada reward), tapi tentu harus dibingkai dalam cara-cara hukum dan terorganisir.

Ragi saja tidak cukup, suasana kondisi harus pas. Kita bisa mengadakan penyuluhan, membagikan selebaran, bahkan membuat posko anti-narkoba. Tapi semua itu hanya “ragi”. Jika suasana sosial, ekonomi, dan budaya tidak disiapkan, maka kedelai tetap tak jadi tempe. Bisa busuk, bahkan jadi racun. Maka penting membenahi ” ekonomi masyarakat, lapangan kerja, pendidikan, dan keteladanan pejabat publik.”

“Matikan Kondisinya, Bukan Hanya Pelakunya”. Jangan hanya mengejar pelaku, ubah kondisi, bukan cuma memberantas narkoba “tapi membuat narkoba tidak mungkin beredar” karena lingkungannya menolak, masyarakatnya waspada, dan pemimpinnya hadir secara nyata. (Rls).

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dicopot DPP NasDem dan Inkracht, Eddi Sullam Hadiri Paripurna, Dapil 5 Kosong Terbengkalai

22 Desember 2025 - 20:41

‎Bupati Madina Sebut Narkoba Musuh Bersama dan harus Diberantas Sampai ke akar-akarnya

22 Desember 2025 - 19:34

Seleksi Terbuka JPTP Deli Serdang Diikuti 37 Peserta, Bupati Tegaskan Tak Ada Praktik Bayar Jabatan

22 Desember 2025 - 16:45

Siap Sangsi Anggota Hingga Pemecatan kalau ada Indikasi terlibat Kaburnya Romadon

22 Desember 2025 - 13:42

Kepolisian Berhasil Menangkap Kembali Terduga Bandar Narkoba yang Kabur dari Mapolsek MBG

22 Desember 2025 - 12:52

Bupati Madina Sambut Kedatangan Kapolda Sumut di Muara Batang Gadis

22 Desember 2025 - 11:25

Trending di Berita Daerah