Madinapos.com – Medan.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi tampak gembira ketika bermain dan bernyanyi bersama 1000 anak dari berbagai panti asuhan dan lembaga sosial dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut), Rabu (26/12) di Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Jalan Setia Budi Nomor 75 Medan.
Di acara yang bertajuk “Sehari dengan Anak Bersama Gubernur” itu juga ditandatangani komitmen bersama untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap anak di daerah ini. Komitmen itu ditandatangani Gubsu Edy Rahmayadi, Kepala Dinas Sosial Provsu Rajali, Ketua Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak – Panti Asuhan Sosial Anak (LKSA-PSAA) Sumut Rafdinal, dan Supervisor Sakti Peksos Sumut Rusmawati Nainggolan.
Komitmen tersebut bertujuan untuk menciptakan Sumatera Utara yang bermartabat dan ramah anak. Juga untuk memberikan perlindungan terhadap anak dari berbagai tindakan kekerasan, kejahatan, dan tindakan lain yang menjadikan anak sebagai objek kejahatan. Serta memberikan dukungan terhadap lembaga yang melakukan perlindungan terhadap anak seperti Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang ada.
Gubsu mengatakan, orang dewasa wajib menyayangi dan melindungi anak-anak dari berbagai tindak kejahatan. Lantaran anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa. “Saya percaya orang yang sehat mempunyai akal, akhlak dan mempunyai agama pasti bisa menyayangi anaknya,” ujar Gubsu yang hadir bersama Ketua TP PKK Provsu Nawal Lubis Edy Rahmayadi.
Gubsu juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar sering mengadakan acara yang menghibur dan membuat anak-anak bergembira. Karena anak-anak tersebut, juga membutuhkan hiburan tidak peduli latar belakangnya.“Siapapun mereka, apapun agama mereka, suku apapun mereka, mereka ini adalah anak-anak kita, anak anak Sumatera Utara, mereka tidak memilih dilahirkan seperti apa dan menjadi apa,” kata Gubsu.
Di depan anak-anak dari berbagai daerah di Sumut itu, Gubsu menceritakan kisah rusa yang rela berkoban untuk melindungi anaknya, meskipun ia dalam keadaan yang berbahaya. Ada seekor rusa dan anak-anaknya yang dikejar oleh cheetah (binatang buas). Saat itu anaknya tertangkap oleh cheetah.
Tidak tega melihat anaknya dimangsa oleh cheetah, induknya lantas mengorbankan dirinya kepada cheetah agar anaknya bisa lepas. “Hewan yang tidak memiliki akal saja bisa berkorban demi anaknya, masa manusia tidak bisa seperti itu,” kata Gubsu.
Gubsu juga bernyanyi bersama puluhan anak di atas panggung. Mulai dari lagu Balonku, Laskar Pelangi hingga Deen Asalam yang dipopulerkan oleh Nisa Sabyan. Tampak raut wajah anak-anak itu sumringah lantaran bernyanyi bersama gubernur. Tidak hanya bernyanyi, bahkan seorang anak mengiringi lagu dengan beatbox.
Kepada anak-anak tersebut, Gubsu mengatakan agar jangan putus asa lantaran kondisi dan keadaan yang dialami saat ini. “Masih banyak cara untuk mencapai hari yang cerah,” katanya.
Kepada anak-anak, Gubsu juga menyampaikan, untuk mencapai kesuksesan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. “Pertama kita harus berdoa, kemudian punya cita-cita, lalu saling menyayangi, berusaha, memberikan contoh teladan, serta yang paling penting tidak boleh menyerah,” katanya.
Gubsu Edy Rahmayadi tampak bergembira ketika bernyanyi dan bermain bersama anak-anak. Gubsu pun berjanji akan akan mengundang anak-anak bermain sebulan sekali di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.
Sementara itu, salah satu anak dari Panti Asuhan Ade Irma Suryani Nasution, Rika Wati ketika ditanya tentang harapannya, menyampaikan ingin agar Gubsu Edy Rahmayadi menjadi bapak asuhnya. “Kami pengen punya ayah kayak dia (Gubsu), dan berharap dia jadi pemimpin yang peduli dengan kami yang tidak punya orang tua,” ujarnya.
Rika Wati juga mengaku sangat senang bertemu dengan Gubsu secara langsung. Karena, selama ini dia hanya melihat Gubsu dari televisi atau poster-poster di jalan saja. Apalagi Gubsu bernyanyi bersama-sama dengannya. “Senang sekali bisa pegang tangannya langsung,” katanya.
Berbeda dengan Rika, anak asuh Yayasan LKSA Roasro Kristin Purba menginginkan agar Gubsu bisa datang lagi ke panti asuhannya. “Semoga bisa bertemu langsung dengan ayah Edy lagi,” ujarnya.
Acara yang juga diisi dengan pemberian cap tangan di kain putih sebagai simbol perlawanan terhadap tindak kekerasan terhadap anak, dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Temazaro Zega, Anggota DPD RI Parlindungan Purba dan seluruh anak-anak panti asuhan dan lembaga kesejahteraan sosial yang ada.(**)
Sumber : Humas. sumutprov. go. id**
Editor : Alqaf