Madinapos. com – Muara Batang Gadis.
Bupati Mandailing Natal melalui Surat Nomor 140/ 4595/DPMD/ 2018 tanggal 3 Desember 2018 memutuskan untuk menunda sementara pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2018 untuk Desa Tabuyung Kecamatan Muara Batang Gadis. Pada pertemuan yang dilaksanakan Pj Kades dan Panitia, Calon Kepala Desa (Cakades) dan warga mengharapkan Bupati meninjau kembali keputusan tersebut dan Pilkades tetap dilanjutkan.
Hal tersebut terungkap dalam rapat yang digelar Pj.Kades Tabuyung, Panitia Pilkades, BPD dan Para Cakades Rabu (5/12/18) lalu di Kantor Kepala Desa Tabuyung Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal. Disebutkan dalam surat tersebut Bupati memutuskan menunda sementara pelaksanaan Pilkades serentak Desa Tabuyung tahun 2018 karena dianggap rawan konflik jelang Pemilu 2019.
Zulkipli Batubara, salah seorang Cakades kepada Madina Pos mengatakan sangat keberatan tentang penundaan Pilkades di desa Tabuyung dan berharap keputusan tersebut dicabut kembali, ” karena kami calon kades sudah mengikuti seluruh tahapan sesuai aturan yang berlaku dan telah ditetapkan panitia sebagai Calon Kepala Desa pada 1 Desember 2018 lalu, jadi kami sangat berharap tidak adanya penundaan”, ungkapnya yang dianggukkan oleh calon kades lainnya Sakwan, Denipra dan Yuserman di Desa Tabuyung Jumat (7/12/2018) malam.
Tokoh masyarakat Desa Tabuyung, Pardamean Nasution menyampaikan bahwa sangat tidak sependapat dengan penundaan pilkades ini,” kami mengganggap keputusan ini keliru tanpa terlebih dahulu mendengar masukan berimbang dari panitia pilkades tingkat desa dan warga, kami justru kuatir penundaan ini yang berpotensi menimbulkan terjadi konflik dari warga pendukung calon kepala desa yang sudah ditetapkan”, ucapnya.
Senada dengan itu, Asdi Wardana warga Desa Tabuyung menyampaikan keheranannya atas penundaan pilkades ini, karena dianggapnya telah berjalan normal sesuai dengan tahapan. “Sepengetahuan kami panitia sudah bekerja profesional tahap demi tahapan sehingga sampai penetapan calon, tapi kenapa akhirnya ditunda, coba bayangkan dalam 5 tahun belakangan ini sudah 3 orang yang menjadi Pj. Kades Tabuyung”, ungkapnya. (Sapril)