Madinapos.com, Jakarta- Sekolah Duta Maritim Indonesia yang berada di bawah naungan Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) kembali melaksanakan agenda strategis dengan melakukan audiensi ke kantor DPR dan MPR RI, Kamis (14/08/2025).
Sebanyak 40 pemuda terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia hadir untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan yang mereka temui di daerah masing-masing, khususnya terkait isu maritim, pesisir, dan kepulauan. Pertemuan ini menjadi wadah langsung bagi para calon duta maritim untuk berdialog dengan pemangku kebijakan pusat, membahas tantangan sekaligus peluang besar sektor kelautan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Riski Sulaiman Nasution, perwakilan Mandailing Natal, Sumatera Utara, menyampaikan pandangan kritis terkait kondisi wilayah pesisir di daerahnya. Ia menyoroti sejumlah masalah yang masih dihadapi, mulai dari kurangnya sarana infrastruktur, sulitnya pengelolaan sampah, perlunya peningkatan kualitas pendidikan, hingga pemberdayaan UMKM pesisir yang belum optimal.
“Kawasan pesisir kami menyimpan potensi besar, namun masih menghadapi tantangan serius. Infrastruktur yang belum memadai, masalah sampah yang belum tertangani, serta rendahnya akses pendidikan dan dukungan bagi UMKM membuat potensi ini belum bisa dimanfaatkan maksimal. Kami berharap kebijakan yang lahir di pusat dapat lebih berpihak pada masyarakat pesisir,” ujar Ahmad Riski Sulaiman Nasution di hadapan Prof. Tamsil Linrung, salah satu pimpinan di MPR RI.
Prof. Tamsil Linrung mengapresiasi semangat para pemuda ini, seraya menegaskan bahwa isu maritim adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan Indonesia ke depan. Menurutnya, keterlibatan generasi muda yang memiliki wawasan dan kepedulian tinggi terhadap kelautan menjadi modal berharga untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Audiensi ini diharapkan menjadi jembatan aspirasi antara daerah pesisir dengan pemerintah pusat, serta mendorong sinergi kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di seluruh nusantara. (Hamzah)