Madinapos.com – Kotanopan.
Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Kotanopan mengunjungi beberapa desa di wilayah tersebut dan menemukan pengrajin kreatif yang memanfaatkan limbah plastik bekas minuman untuk dijadikan tas sandang wanita, hiasan dan kerajinan kreatifitas lainnya. Selain itu Tim juga melirik potensi pesona wisata alam seperti air terjun yang masih asri dapat dijadikan sebagai objek wisata.
Ketua TPID Kotanopan Nisa Annur lubis menyampaikan bahwa timnya yang terdiri Bendahara Nurjannah, Anggota Riska Anggina Nora, Ahmad Ihsan, Muhammad Nasar, Zulfikar dan Donny Marah Halim telah melakukan kegiatan kunjungan lapangan di wilayah Kecamatan Kotanopan dan dalam kunjungan tersebut mencari serangkaian inovasi desa yang layak untuk dipromosikan.
” Saat berkunjung ke Desa Singengu Jae kami menemukan kreativitas warga khususnya perempuan yang membuat kerajinan tangan dari sumber limbah plastik bekas minuman untuk dijadikan tas sandang wanita yang cantik atau bentuk kreativitas lainnya”, ungkapnya di Kotanopan Minggu (18/11).
“Tentunya kami menilai kreatifitas yang dilaksanakan kaum perempuan didesa tersebut sangat membantu mengatasi limbah plastik bekas minuman dan ternyata memiliki peluang bisnis dan menghasilkan jika didukung promosi yang cukup, kita akan coba bantu dalam bursa promosi yang akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten Mandailing Natal nantinya”, ungkapnya.
Selain itu TPID Kotanopan juga mencoba melirik wisata alam di Desa Botung, ” yah, kita juga melihat wisata alam di Desa Botung itu cukup potensial untuk dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata, selain Indah dan masih asri air terjun yang ada di desa tersebut memiliki air yang jernih dan sangat cocok untuk dijadikan lokasi pesona pemandian alam”, lanjutnya.
“Kami berkeyakinan, jika akses jalan memadai hingga dekat dengan lokasi ini ditambah penataan tempat serta pengelolaan lokasi yang layak sebagai tujuan wisata dan dipadukan dengan pemasaran kerajinan warga maka akan mampu membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar desa”, lanjutnya
Selain itu, kami juga mengunjungi Desa Sibio-bio yang merupakan salah satu sumber gula aren di Kecamatan ini, ” pengelolaan masih cukup sederhana padahal gula aren sendiri memiliki potensi yang cukup besar dan nilai ekonomis tinggi serta pasaran juga terbuka luas jika dijadikan gula semut” tutupnya. (Alqaf)