Madinapos.com, Panyabungan – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Mandailing Natal Ir Elpiyanti Harahap ST mengatakan jembatan Batahan ke pelabuhan Palimbungan akan dibangun tahun ini.
Hal itu ia katakan kepada media ini diruang kerjanya, Jum’at (14/2). Ia juga mengatakan semua syarat yang dibutuhkan untuk kelancaran pembangunannya seperti hibah lahan dan lainnya sudah rampung, artinya, tinggal pengerjaannya saja dilapangan.
” Dalam waktu dekat jembatan senilai 60 M sepanjang 120 lebar 6 mater ini dibangun dari sumber dana pinjaman luar negeri akan segera dikerjakan,” kata Elpiyanti.
Elpi juga mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses dan sarana pendukung keberlanjutan pelabuhan yang menghubungkan Kabupaten Madina melalui jalur laut ke Kabupaten sekitar.
Kemudian ia berharap kedepannya tidak akan ada efisisensi anggaran untuk keberlangsungan pembangunan jembatan ini sehingga akan tetap dilanjutkan.
Seperti yang terjadi kepada beberapa item kegiatan pisik. Dimana pada tahun ini Dinas PUPR Madina kehilangan Rp70,1 miliar. Hampir 95 persen kegiatan fisik yang telah direncanakan pembangunannya, tertunda akibat adanya efisiensi dari Presiden.
Akibatnya Dinas PUPR Madina tidak lagi memperoleh DAK Rp3,1 miliar, dan DAU sebesar Rp67 miliar. Semua kegiatan dinolkan dari sumber anggaran tersebut.
” Infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan lainnya yang sudah final dibangun tahun 2025, menjadi tertunda. Bahkan, bangunan yang menjadi urgensi juga ditunda pembangunannya,” ungkapnya.
Di sisi lain, di balik efisiensi anggaran secara serentak ini, PUPR Madina masih memiliki anggaran untuk pembangunan infrastruktur melalui Dana yang diperoleh ini dari tiga sumber, pertama, dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit sebesar Rp3,5 miliar, kedua, Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari Pemprov Sumut Rp1,3 miliar, dan ketiga dari DAK peruntukan percepatan penuntasan kemiskinan ekstrem terpadu Rp2,5 miliar.
Sebelumnya, dilansir dari detiknews, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya menerapkan efisiensi anggaran di kementerian, lembaga, dan daerah, untuk masyarakat. Prabowo menyinggung ada ‘raja kecil’ yang melawan kebijakannya tersebut.
“ Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi ‘raja kecil’, ada. Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat,” kata Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Prabowo ingin efisiensi anggaran dapat memperbaiki semua sekolah yang jumlahnya kurang lebih 330.000. Namun, anggaran untuk perbaikan sekolah selama ini hanya cukup untuk memperbaiki 20.000 sekolah.
Penghematan anggaran yang mencapai Rp 306,69 triliun ini dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk menunjang berbagai program-program prioritas, juga didalamnya termasuk Program MBG alias Makan Bergizi Gratis. (SRN/RLS).