Madinapos.com – Panyabungan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dr. Muhammad Faisal Situmorang mengatakan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Universal (UHC) atau layanan kesehatan gratis merupakan salah satu bentuk kemandirian pemerintah daerah.
” Penentunya adalah kepala daerah dan kita bersyukur, baik Pak Bupati maupun Ibu Wakil Bupati mengutamakan anggaran UHC,” kata dr. Faisal saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Payaloting, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Jumat (4/10/2024).
Lebih lanjut, Faisal menegaskan pembiayaan program ini tanpa ada anggaran khusus dari pemerintah pusat. ” Tidak ada anggaran khusus. Diajukan pemerintah daerah dan disetujui oleh DPRD, baru kemudian bisa berjalan,” tuturnya.
Mantan direktur RSUD dr. Husni Thamrin Natal ini menjelaskan, program UHC merupakan prioritas nasional yang diwajibkan kepada pemerintah daerah untuk menjalankannya. “Meski begitu, keputusan terakhir ada di kepala daerah,” lanjutnya.
Faisal menerangkan, pembiayaan program berobat gratis ini sepenuhnya dari APBD Madina. Progresnya telah berlangsung sejak tahun 2021. “Awalnya capaian di Madina sekitar 61,19 persen, lalu naik sekitar 10 persen, dan tahun lalu ada di angka 74,22 persen, dan tahun ini, alhamdulillah sudah 96,39 persen,” paparnya.
dr. Faisal menuturkan, ada daerah lain di Provinsi Jambi dengan PAD jauh di atas Madina, tetapi kepala daerah setempat memutuskan untuk tidak menganggarkan program UHC. “Jadi, mereka sampai sekarang belum memenuhi syarat untuk UHC, karena capaiannya masih jauh dari target,” terangnya.
Sebelum program UHC, menurut dia, ada program lain, termasuk BPJS JKN, yang anggarannya dibantu oleh pemerintah pusat. Dengan UHC, pemerintah pusat memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk mandiri.
Program Universal Health Coverage (UHC) adalah sistem jaminan kesehatan yang bertujuan memastikan setiap warga negara memiliki akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu. Program ini menjamin bahwa setiap warga negara dapat mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan finansial. (Suaib)