Madinapos.com – Panyabungan Timur
Calon Bupati (Cabup) Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2 Saipullah Nasution. Di tengah-tengah kesibukannya jemput aspirasi warga di Lopo Kopi tradisional Desa Hutarimbaru Panyabungan Timur.
Kedatangan Cabup Madina dengan Jargon SAHATA kelopo Kopi tersebut disambut dengan suana akrap penuh kekeluargaan tidak ada kesenjangan, karena sosok Bang Ipul tidak asing bagi mereka, terlihat Bang Ipul tampak berinteraksi dan berdiskusi apa apa aspirasi dan harapan warga setempat.
Karena, selain memiliki hubungan kekeluargaan, Bang Ipul sudah dikenal warga sebagai sosok yang ringan tangan membantu anak yatim di Kecamatan Panyabungan Timur, termasuk di Desa Hutarimbaru. Kepedulian Bang Ipul terhadap anak yatim dan fakir miskin sudah tertanam kuat jauh-jauh hari sebelum dia mencalonkan diri sebagai bupati.
Seperti biasanya, Bang Ipul pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mendengar keluh-kesah warga terkait pembangunan di Madina. Dinaungi atmosfir yang santai sambil menyeruput kopi, Bang Ipul mengajak masyarakat berdiskusi.
Warga pun leluasa menyampaikan aspirasinya. Jika nanti terpilih menjadi Bupati Madina, warga berharap putra kelahiran Gunung Baringin ini meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur yang langsung mendongkrak perekonomian dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Kalau Bapak Saipullah nanti terpilih, kami bermohon jalan ke kampung kami diaspal. Panjang jalannya diperkirakan 800 meter. Inilah yang paling utama, karena ini sudah lama kami dambakan,” ujar Hasbullah Lubis, tokoh masyarakat setempat.
Sambil menganggukan kepala tanda memahami aspirasi warga, Bang Ipul mengungkapkan, peningkatakan infrastruktur jalan termasuk program prioritas yang tercantum dalam visi-misi pasangan Saipullah-Atika (SAHATA).
” Ini program prioritas yang bakal diimplementasan SAHATA jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Madina periode 2024-2029,” tuturnya.
Bang Ipul menilai infrastruktur jalan di Madina masih tertinggal bila dibandingkan daerah-daerah lain. Untuk itu, jika nantinya, dia akan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menuntaskan persoalan infrastruktur tersebut, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat.
” Menurut informasi yang saya dapat bahwa kemampuan APBD kita hanya bisa membangun 10 kilometer jalan setiap tahunnya. Untuk menuntaskan persoalan infrastruktur ini, kita akan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga semua persoalan itu bisa terselesaiakan,” ujarnya. (Suaib)