Madinapos.com – Panyabungan.
Dalam agenda rapat Forkopimda Kabupaten Mandailing Natal menyikapi korban H2S Perusahaan PT. Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) Jumat (23/2) kemarin, Camat Puncak Sorik Marapi (PSM) Pangeran Hidayat melontarkan sebuah statemen jika persoalan yang dialami warganya adalah sebuah takdir.
Puluhan wartawan yang mengikuti rapat tersebut seolah tidak percaya akan kalimat tersebut. Padahal ratusan warga Desa Sibanggor Julu mengalami mual, sesak dan muntah terpaksa harus dilarikan ke RSUD Panyabungan, Kamis (22/2/23) saat perusaahn tersebut melakukan uji buka sumur
Beragam komentar wartawan yang mendengar langsung di Aula Kantor Bupati seolah keberpihakan Camat itu begitu terlihat dan juga seolah berperan seperti Humas Perusahaan dengan menyebut ini sebuah takdir.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muslim Madina (IM3) Adi Suhrianto meminta Bupati Madina segera mencopot Camat karena dinilai kurang bijak menyampaikan pendapatnya dengan menyalahkan sebuah takdir yang sedang menimpa warga desa.
” Sangat disesalkan sekali, steatmen nya ini, masak 100 an korban warga setempat akibat ulah perusahaan tersebut bisa-bisanya dibilang sudah takdir oleh Camat,” kesalnya
Ia juga mengatakan, dalam rapat mendadak tersebut, Camat dalam stetmennya seolah jadi Humas dan lebih pro kepentingan perusahaan, terlihat sekali secara tidak langsung menyalahkan korban warga setempat.
” Camat dalam stetmennya mengatakan ” upaya semaksimal mungkin telah dilakukan pihak perusahaan sebelum percobaan buka sumur, dan sudah beberapa hari lalu warga diminta untuk evakuasi, namun musibah datang warga banyak yang dilarikan ke rumah sakit” tidak ada sedikitpun bahasa camat yang membela warga,” sebut Adi.
” Untuk itu, kami minta kepada Bupati Madina untuk mencopot Camat yang pro perusahaan tersebut, mengganti nya dengan pejabat yang lebih mementingkan nasib warganya,” pungkasnya. (Suaib)