Madinapos.com – Panyabungan.
Menemui pengurus Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Mandailing Natal di hamparan petak tanah perladangan di Desa Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan, terlihat pengurus organisasi bergerak dibidang pertanian ini sedang berdiskusi dengan kelompok tani untuk mengembangkan budidaya tanaman bawang merah.
Muhammad Yakub, Ketua HKTI Madina mengatakan bawang merah merupakan
tanaman semusim yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengatakan sayangnya di wilayah Kabupaten Mandailing Natal tanaman ini belum dibudidayakan secara baik atau belum menjadi tanaman utama pertanian padahal potensinya pemasarannya terbuka luas.
” Tanaman bawang merah sangat dibutuhkan, sayangnya daerah kita masih mendatangkannya dari luar wilayah karena yang tanam masih sedikit, kita yakin karena terkendala bibit murah”, paparnya.
Ia mengatakan setelah berdiskusi dengan teman – teman kelompok tani di Desa Pidoli ini, muncul usulan merotasi tanaman yang sebelumnya padi atau jagung dengan bawang merah bergilir,” nah … kita saat ini sudah memulainya dengab jenis bawang merah dari Brebes, nanti dikembangkan untuk menjadi bibit bagi kelompok tani”, tutupnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Ahmad Goilan mengatakan hasil diskusi dengan kelompok tani salah satunya usulan bibit bawang merah dan murah,” yang ada saat ini masih beli, namun 60 – 70 hari kedepan kita sudah memiliki cadangan bibit yang akan disalurkan kepada kelompok tani”, paparnya.
“Berdasarkan hasil pelajaran yang kita terima, bibit bawang merah cocok ditanam ditanah
berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drainase dan aerasi yang baik, mengandung bahan organik yang cukup, dan pH tanah netral, tanah Aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol”, paparnya
Ia juga menjelaskan bibit yang baik adalah : (a) sudah cukup tua hasil panen sekitar 70 hari dan telah melalui masa penyimpanan selama 60-90 hari,” bila umbi dipotong 1/3 bagian, titik tumbuh nampak berwarna hijau, ukuran umbi sedang, kulitnya mengkilap serta tidak cacat”,paparnya.
” Kebutuhan bibit sekitar 800 -1200 kg/ha dengan harga saat ini masih cukup tinggi, jadi kita coba pasok untuk kebutuhan kelompok tani kita dulu kedepannya”, tutupnya. (Am)