Madinapos.com-Batahan |
Kebun sawit milik Sudarmaji, warga Batahan I, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal ditumbang Orang Tak Kenal OTK). Peristiwa itu terjadi saat Darmaji hendak memanen sawit miliknya pada Minggu (23/01/2022).
” Saya hendak memanen, tiba tiba saya lihat semua tanaman sawit saya sudah tumbang, tidak tahu siapa pelaku, namun saya menemukan satu unit alat berat excavator tidak jauh dari kebun” kata Sudarmaji pada wartawan Minggu (23/01/2022).
Sudarmaji mengaku, lahan milik nya seluas 3 hektar itu telah dibelinya dari warga Kelurahan Batahan I tahun 2019 lewat dan selama ini tidak ada sengketa, karena alas hak jual belinya ada dan disaksikan lurah setempat.
Sudarmaji menjaskan, selama dia mengelola kebunnya, tidak ada masalah yang timbul, bahkan sudah berkali kali dipanen oleh nya.
Ia menceritakan, saat melihat kebun sawit miliknya sudah di tumbang, dia sempat menemui seseorang yang ada di alat berat yang diduganya alat berat itulah yang menumbang pohon sawit milik nya, namun orang yang mengaku menjaga alat berat itu tidak mengakui.
” Saya akan laporkan kasus ini pada pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian, karena jelas ini sudah merugikan saya selaku pemilik lahan yang sah”, tegas Sudarmaji.
Sementara itu, pemilik lahan semula Martus yang di konfirmasi Madinapos seputar hal itu, mengaku, aslinya areal tersebut seluas 17 hektar milik beberapa orang dan telah di ajukan ganti rugi kepada PT. Palmaris Raya,” namun prosesnya lambat dan dicarikan sponsor untuk biaya perawatan dan panen dengan perjanjian hasil panen bagi dua”, jelas Martus.
Saudara Sudarmaji saat itu jelas Martus sebagai sponsor areal tersebut dan berjanji akan memberikan dana sesuai kesepakatan, dan sebagai panjar Sudarmaji berikan Rp.20.000.000 dengan syarat dibuatkan surat ganti rugi seluas 8 Ha untuk Jaminan pinjaman Bank.
” Sampai waktu yang lama Sudarmaji tidak pernah melunasi sisanya namun hasil panen tetap diambilnya”, kata Martus .
Karena kami anggap Sudarmaji sudah mengingkari perjanjian, maka kami bebarapa orang pemilik lahan menyerahkan lahan tersebut pada PT. Palmaris Raya dan proses ganti rugi berjalan baik. Adapun uang saudara Sudarmaji kami kembalikan dua kali lipat dari Rp.20.jt menjadi Rp.40.Jt akui Martus.
“Wajar saja jika orang yang ganti rugi lahan hendak mengelola “, tegas Martus.
Reporter : Topen