Madinapos.com – Jakarta
Program dana desa yang bergulir sejak 2015 lalu memberi perubahan masif di pedesaan. Keberhasilan tersebut pun turut diakui oleh sejumlah negara di dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum “Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa Guna Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan” di Auditorium Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (17/4).
“Banyak perubahan yang signifikan di desa baik dari infrastrukturnya, pendidikan, dan lainnya. Ini karena adanya program dana desa. Perubahan itu telah ditinjau secara langsung oleh negara – negara lain, diantaranya dari kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.
Menteri Eko menambahkan, sedikitnya terdapat 13 negara akan mengusulkan ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mewajibkan seluruh negara berkembang menerapkan program dana desa. Salah satu negara yang belum lama ini mengirimkan delegasinya ke Indonesia adalah Malaysia. Kedatangannya untuk mengetahui secara langsung implementasi program dana desa di Indonesia.
“Menteri Kemajuan Luar Bandar Malaysia telah datang ke Indonesia dan telah mengirimkan puluhan delegasinya agar belajar ke Indonesia. Padahal desa – desa di Malaysia itu lebih maju daripada desa-desa di Indonesia. Saya beberapa kali juga diminta untuk berbagi dan berdiskusi terkait program dana desa dengan sejumlah negara,” sambungnya.
Meski telah diakui dunia, Menteri Eko mengungkapkan masih terdapat pekerjaan yang belum diselesaikannya dalam membangun desa. Dirinya pun mengajak partisipasi para mahasiswa untuk membantu membangun dan memberdayakan desa.
“Mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan sudah seharusnya berpikir untuk mencari solusi di setiap persoalan. Jangan mencari persoalan di setiap solusi. Kalau kalian berpikir begitu, Insya Allah para mahasiswa akan mengubah dunia ini,” pungkasnya.
Memasuki tahun keempat, pemerintah telah menyalurkan dana desa mencapai Rp 187 triliun. Pada tahun 2018 ini, sebesar Rp 60 triliun disalurkan kepada 74.957 desa. Hingga kini, data menunjukkan capaian pembangunan yang signifikan di pedesaan. Dalam aspek penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, dana desa diantaranya telah membangun 123.145 kilometer jalan desa, 5.220 unit pasar desa, 26.070 unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 1.927 unit embung, dan 28.091 unit irigasi.
Sementara dalam aspek peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, dana desa telah digunakan diantaranya untuk membangun sarana air bersih sebanyak 37.496 unit, 5.314 unit Polindes, 18.072 unit PAUD, 11.424 unit Posyandu, 108.484 unit MCK, 38.217 kilometer drainase, dan 65.918 unit penahan tanah.(*)
Sumber : kemendesa.go.id
Editor : alqaf