Madinapos com – Medan.
Pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal (Madina), Sumut, H. Mustafa Bakri akhirnya mengeluarkan keputusan yang sangat mengejutkan publik di Mandailing Natal. Betapa tidak, pigur yang dianggap calon kuat dan salah seorang kontestan yang diprediksi akan memenangkan pertarungan pada pesta demokrasi Pilkada Serentak Tahun 2020 justru menyatakan mundur dari pencalonannya, tentu publik bertanya apa gerangan yang terjadi.
Setelah berita ini diterima, media ini menghubungi Abdul Latif salah seorang yang dikenal dekat dengan H. Mustafa Bakri untuk mempertanyakan kebenaran berita yang diterima media ini,” ya bang, berita itu benar, keputusan tidak majunya beliau didapat setelah melaksanakan Umroh dan bertemu dengan beberapa alumni di Mekkah, baru kemarin pulang dan sampai di Medan dan beliau sampaikan itu saat menerima kunjungan Brigjend TNI (Purn) M. Sofwat Nasution di kediamannya”, ungkap Latif Minggu (24/11) sore.
Dalam rilis berita yang diterima media ini, H. Mustafa Bakri menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan terhadap dirinya agar maju pada pilkada Madina,” tetapi setelah saya melaksanakan istikharah dan meminta pendapat banyak pihak, terutama pihak keluarga, akhirnya saya putuskan tidak ikut jadi calon bupati,” kata Mustafa Bakri dalam rilis tersebut di Medan.
Mustafa Bakri menguraikan selama melaksanakan umrah yang baru pulang ke tanah air, Selasa (19/11), dirinya sudah minta petunjuk dari Allah Swt, dan meminta pendapat dari para alumni Musthafawiyah yang ada di Mekah, di antara mereka ada yang sudah berdomisili di tanah suci 30 sampai 40 tahun,” Pertama setelah istiqarah saya memutuskan tidak maju pilkada, kedua, para alumni senior Musthafawiyah itu berharap dan memberikan saran agar saya lebih fokus dalam melakukan pembinaan dan memajukan pondok pesantren, mereka menaruh harapan agar kedepan Musthafawiyah lebih maju dan berkembang”, sebutnya.
Mustafa Bakri juga menyampaikan suara serupa juga juga datang dari para ulama, alumni, ustad, dan tokoh-tokoh yang ada di Madina, mereka menyatakan sangat mencintai dirinya dan berharap jangan ikut pilkada demi masa depan Mustahawiyah,” Karena itu, saya mohon pengertian dari pihak-pihak yang mengharapkan saya maju pilkada Madina, ini keputusan final”, urainya sebagaimana yang dituliskan dalam rilis berita yang diterima Madina Pos. (Syahren)