Madinapos.com, Panyabungan – Wakil Menteri agama (Wamenag) Republik Indonesia (RI) Dr.KH.Romo Raden Muhammad Syafi’i SH.Mhum, melakukan silaturrahmi dan malam keakraban dengan Kementerian Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang dilaksanakan di aula hotel Rindang Panyabungan. Rabu (24/12/2015).
Silaturrahmi yang digelar oleh kementerian agama kabupaten Madina itu turut dihadiri Bupati Madina H.Saipullah Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution,ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, dan sejumlah OPD.
Wamenag RI Dr.KH.Romo R Muhammad Syafi’i dalam momen ke akraban itu menyampaikan, presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia ini sangat luas dan penduduknya sangat banyak sehingga dibuatnyalah kabinet besar.
“Indonesia ini luasnya sama dengan 27 negara erofa, untuk memimpin erofa saja butuh 17 presiden, sementara Indonesia hanya satu,” katanya.
Dikatakannya, ketika diberikan tugas oleh presiden jangan pernah bertanya dan protes dan pada satu titik ini strategi yang dibuat presisden akan berubah untuk mencapai tujuan.

“Presiden mempunyai tahapan-tahapan strategi yang akan dia lakukan untuk mencapai tujuan yaitu “orang miskin bisa menjadi besar,” katanya.
Dicertikanya, saat ini presiden telah berhasil mengembalikan lahan sawit dari kolongmerat -kolongmerat mendekati sebanyak 4 juta hektar yang pertahunnya bangsa Indonesia mendapat lebih dari 200 tirliun, dan tambang timah yang ada di Bangka Belitung bangsa Indonesia kehilangan 100 tirliun pertahunnya dan ini berlansung sudah puluhan tahun.
“Dan Alhamdulillah kebun sawit dan pertambangan timah aman karena sudah di awasi,” sebutnya.
Bupati Madina H.Saipullah Nasution dalam kesempatan itu mengucapkan selamat datang pada wamenag di bumi Gordang Sembilan serambi mekkahnya Sumatera Utara (Sumut) artinya agama dan adat bersanding dengan baik.
Bupati juga mengenalkan adat istiadat Kabupaten Madina serta menyampaikan kondisi Madina pascabencana, dan kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk meminta pembangunan Eskalator di masjid Agung Nur Ala Nur.
“Kami sudah ajukan Eskalator pada pak menteri, karena sebenarnya masjid itu berada di lantai II dan lantai I akan digunakan untuk gedung serbaguna, dan kami berharap ini menjadi kenang-kenangan dari Wamenag,” katanya. (Suaib Rizal).











