Madinapos.com, Natal – Akibat cuaca ekstrim berkepanjangan yang menyebabkan gelombang laut tinggi, ratusan warga Kecamatan Natal yang berprofesi sebagai nelayan tidak berani melaut.
Cuaca yang tidak bersahabat ini sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini yang mana bila dipaksakan melaut akan beresiko tinggi terhadap keselamatan alat tangkap dan nelayan.
Dari pantauan awak media ini disepanjang sungai Batang Natal di Natal, tampak seluruh kapal boat nelayan ditambat berbaris di tambatan kapal boat masing-masing dan dimanfaatkan nelayan untuk memperbaiki alat tangkap dan servis mesin kapal.
Pandi, salah seorang warga Natal yang berprofesi sebagai nelayan kepada awak media ini mengatakan :”Cuaca yang tak bersahabat ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan ini, dalam dua minggu terakhir ini disertai hujan dan badai”.
Pandi juga mengatakan, sebagai nelayan tidak berani melaut, karena beresiko tinggi terhadap keselamatan dan juga takut tak balik modal.
Demikian juga halnya dengan sentra sentra pengolahan ikan kering yang ada di Natal, terpaksa tidak beroperasi akibat tidak adanya ikan dari nelayan untuk dikelola.
Sentra pengolahan ikan asin yang ada di Kelurahan Pasar II Natal, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal ketika di sambangi awak media ini pada Rabu,22/10/2025 tampak tidak ada aktifitas pengolahan ikan asin/kering.
Laila, salah seorang juragan pengelola ikan asin mengatakan : “Cuaca ekstrim yang terjadi akhir akhir ini mengakibatkan tidak adanya bahan baku ikan untuk dikelola, sehingga berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat”
Nelayan tangkap dan nelayan pengelola hasil tangkapan berharap, semoga cuaca ekstrim ini cepat berlalu, agar para nelayan bisa beraktifitas kembali seperti biasanya.(R-ADNAN)