Madinapos.com, Panyabungan – Buang air besar sembarang (Babs) masih menjadi masalah serius di beberapa daerah, terutama wilayah dengan keterbatasan sanitasi seperti yang kita temukan di sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Pencemaran air tanah dan permukaan akibat air limbah domestik (terutama tinja) berdampak pada kesehatan masyarakat. Jadi untuk itu perlu aksi cepat untuk menghindari pencemaran awal demi mencegah wabah diare, stunting, dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.
Untuk mengidentifikasinya, Kepala Bidang Cipta Karya Mandailing Natal Ikhwan Dermawan S.sos perlu memetakan kondisi sanitasi dengan melibatkan perangkat desa dan kelurahan untuk pencegahan dengan slogan “sanitasi aman, hidup nyaman, bersama akper kita bisa”.
” Peran strategis aksi perubahan dengan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi yang aman dalam upaya pencegahan sejak dini telah teridentifikasi di kelurahan Kotasiantar dan Desa Salambue Kecamatan Panyabungan,” kata Ikhwan, Jum’at (18/07/2025).
Penerapan pendekatan keperawatan komunitas dalam mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kata Ikhwan sangat perlu diterapkan, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan Dinas PMD dalam pendataan serta pelaporan kondisi sanitasi warga.
” Dengan langkah cepat penanganan air limbah telah juga dipromosikan dengan pembangunan tangki septik individual/komunal yang memenuhi SNI. Juga penggunaan pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) fokus pada perubahan perilaku, bukan hanya infrastruktur,” ujar Ikhwan.
Jadi kedepannya Ikhwan mengakhiri, Penyuluhan non-stop oleh lintas sektor ke desa/kecamatan akan terus melalui pendekatan humanis dengan mengajak semua pihak terlibat dalam menyelesaikan BABS total.
Juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tangki septik yang aman dan menguatkan posisi akper sebagai bagian penting dari solusi sanitasi berbasis kesehatan. (Redaksi).