Madinapos.com, Panyabungan – Aulia Khairunnisa adalah seorang pelajar kelas X di SMAN 3 Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara yang berasal dari Desa Aek Manyuruk kecamatan Linggabayu berhasil meraih medali emas dan perak di Olimpiade tingkat Nasional 2025.
Aulia merupakan anak pertama dari buah pasangan Al-Ustadz H. Erwin Saputra, M.Pd., dan Hj. Linawati, M.K.M dengan berbagai prestasi yang membanggakan, ia dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah dan selalu berusaha menjadi versi terbaik dari dirinya.
Perjalanannya menuju prestasi gemilang tidaklah mudah. Ia pernah mengalami kegagalan saat mengikuti Olimpiade Kimia. Namun, bukannya menyerah, Aulia menjadikan kegagalan itu sebagai pelajaran berharga.
Ia terus berlatih dengan tekun dan mengikuti bimbingan belajar khusus kimia untuk memperbaiki kemampuan dan pemahamannya. Ketika ada kesempatan untuk berkompetisi lagi, Aulia membuktikan usahanya tidak sia-sia.
Pada 11 Maret 2025, ia berhasil meraih Juara 2 dari 723 peserta Olimpiade Kimia tingkat nasional dan membawa pulang medali perak yang diselenggarakan oleh Lembaga Olimpiade Nasional di Yogyakarta.
Aulia Khairunnisa juga meraih prestasi gemilang yang membanggakan di dunia akademik. Ia berhasil meraih juara 1 dalam lomba essay tingkat nasional, mengalahkan 531 peserta lainnya dan membawa pulang medali emas.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama sekolah dan daerah tempat tinggalnya.
Lomba essay tingkat nasional ini mengangkat tema besar yang menantang: “Inovasi Generasi Muda untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Dalam karyanya, Aulia menulis sebuah essay yang brilian dan penuh wawasan, menyoroti pentingnya kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan.
Dengan gaya penulisan yang lugas, argumen yang kuat, serta data yang relevan, Aulia mampu memukau para juri.
Proses menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Aulia mempersiapkan diri dengan sangat matang. Ia meluangkan waktu untuk melakukan riset mendalam, membaca berbagai literatur, dan berdiskusi dengan guru-gurunya.
Selain itu, Aulia juga menunjukkan ketekunan luar biasa dengan merevisi tulisannya berkali-kali hingga mencapai hasil yang sempurna.
Pengumuman pemenang dilakukan secara daring, dan ketika nama Aulia disebut sebagai juara 1, rasa haru dan bahagia langsung menyelimuti dirinya.
” Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan keluarga, guru, dan teman-teman saya. Prestasi ini adalah hasil kerja keras bersama,” ujar Aulia yg punya impian jadi seorang dokter. dalam wawancara setelah pengumuman pemenang. (Redaksi).