Madinapos.com, Siabu – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution berkeinginan daerah ini menjadi pemasok utama beras untuk kabupaten/kota tetangga yang bisa dicapai dengan meningkatkan hasil panen maupun optimalisasi lahan rawa.
Hal itu disampaikan bupati saat mengikuti acara Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Bersama Presiden pada Senin, 7 April 2025. Bupati bersama Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Dandim 0212/Tapsel Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Muhammad Nasrul Hilmi Nasution hadir secara daring dari lokasi panen di Desa Huraba II, Kecamatan Siabu.
Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya yang diikuti 172 kepala daerah tingkat kabupaten/kota dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bupati Saipullah mengaku bangga dengan petani di kabupaten ini yang masih berkontribusi mencukupi kebutuhan beras masyarakat Madina. Dia berharap, pada tahun-tahun mendatang produksi bisa lebih maksimal agar bisa menjadi pemasok bagi daerah tetangga.
Ketahanan pangan, lanjut bupati, merupakan bagian dari misi Saipullah-Atika. Untuk itu, salah satu kebijakan yang diambil nantinya adalah mempertahankan lahan-lahan persawahan produktif agar tidak menjadi permukiman.
Bupati menjelaskan, kebutuhan beras memang tinggi, tapi menjadi tantangan sendiri bagi kesehatan. Maka dari itu, bupati mendorong agar petani juga memproduksi jenis padi yang rendah karbohidrat seperti beras merah.
Saat ini, tambah Bupati Saipullah, rerata hasil panen masyarakat baru 5,4 ton per hektare sehingga optimalisasi lahan rawa tahun 2025 yang mencapai 2.500 hetare harus benar-benar dimaksimalkan sehingga bisa mencapai rata-rata enam ton.
“Di beberapa daerah ada yang tujuh ton, tapi ada juga yang di bawah 5,4 ton. Ini harus menjadi perhatian dan fokus Dinas Pertanian,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution menjelaskan panen raya ini merupakan hasil masa tanam (MT) 2 optimalisasi lahan 2024. Untuk Kecamatan Siabu, kata dia, ada 900 hektare yang dikelola 11 brigade pangan.
Kepala Desa Huraba II Kasmir Dalimunthe mengaku petani masih butuh perhatian serius dari pemerintah karena masih ada yang Indeks Pertanaman (IP) sawah pada angka satu dan dua, artinya masih di bawah rerata IP kabupaten yang sudah mencapai angka 2,5.
“Pantauan pemerintah terhadap kinerja brigade pangan untuk memaksimalkan kinerja juga perlu jadi perhatian,” tutur dia.
Sementara itu Dandim Letkol Delli Yudha memgaku TNI menerima instruksi dari Presiden Prabowo untuk terlibat dalam pendamingan penguatan ketahanan tangan, utamanya padi.
“Kami hanya mendampingi di lapangan agar program pemerintah berjalan maksimal dengan harapan masyarakat lebih sejahtera,” kata dia.
Acara panen raya ini ditandai dengan pemotongan batang padi oleh bupati, wakil bupati, dandim, anggota DPRD, kadistan, camat, kapolsek, dan kepala desa. Bupati dan wakil juga sempat mencoba mengemudikan mesin panen padi.
Terlihat hadir Asisten II Ahmad Meinul Lubis, Asisten III Lismulyadi Nasution, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taufik Zulhandra, Kepala Dinas PUPR Ir. Elpi Yanti Harahap, Kepala Dinas Perkim Rully Andri, Kepala Dinas Kominfo Azhar Faras Hasibuan, dan Kepala Dinas Perpustakaan Khairunnida. (SRN)