Madinapos.com, Panyabungan – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution memilih Masjid Agung Nur Alan Nur Aek Godang sebagai tempat melaksanakan salat Id. Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan bahwa jabatan yang diembannya adalah ujian.
“Jabatan bukanlah kehebatan, melainkan ujian. Manakala tidak bisa menjalankannya dengan baik akan merugi di akhirat kelak,” kata bupati saat menyampaikan pesan-pesan Idulfitri sebelum salat pada Senin, 31 Maret 2025.
Untuk itu, Bupati Saipulllah meminta bantuan, dukungan, dan partisipasi masyarakat dalam membangun Bumi Gordang Sambilan. “Pemimpin tidak akan bisa bekerja sendiri memikul amanah yang berat ini tanpa dukungan masyarakat,” sebut dia.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan beberapa pesan lain kepada umat Islam yang merayakan Hari Kemenangan. Pertama, ucapan selamat Idulfitri kepada masyarakat Madina. Kedua, meminta perayaan lebaran tetap menghargai umat agama lain.
“Jadikan momentum Idulfitri untuk mempererat silaturahmi. Jangan berlebihan euforia, hargai saudara kita umat agama lain,” pesan dia.
Bupati juga mengajak masyarakat agar menjalankan syariat Islam dengan baik sehingga keberkahan menaungi kabupaten ini.
Bupati dan keluarga, termasuk anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Muhammad Nasrul Hilmi Nasution, tiba di Masjid Agung sekitar pukul 07.13 WIB didampingi Asisten I Sahnan Pasaribu.
Pantauan di Masjid Agung, salat Id dimulai sekitar pukul 07.34 WIB dengan diimami oleh Ustaz Sarkawi Lubis yang memilih membacakan surah Qaf. Sementara itu, Ustaz Amrin Nasution didaulat sebagai khatib.
Ustaz Amrin menyampaikan, Syawal artinya meningkat. Maka dari itu, ibadah seorang muslim harus meningkat setelah melewati Ramadan. “Dikenal juga sebagai bulan kesucian, artinya kembali suci sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW,” kata dia.
Dalam khutbah tersebut, Ustaz Amrin menegaskan pentingnya membayar zakat fitrah, keutaman orang yang berpuasa saat berada di Padang Mahsyar, serta keutamaan sikap sabar dan saling memaafkan.
Ustaz Amrin juga mengingatkan jemaah agar menghindari tiga akar dosa, yakni sifat sombong, rakus, dan dengki. “Kesombongan yang membuat iblis dilaknat oleh Allah, sifat rakus yang membuat Nabi Adam dikeluarkan dari surga, dan dengki yang mendorong Qabil membunuh Habil,” jelas dia.
Usai salat Id, Bupati Saipullah menggelar open house di rumah dinas dan menerima ratusan masyarakat yang hendak bersilaturahmi. (SRN).