Madinapos com, Natal – Pasar Rakyat Natal yang terletak di Desa Sasaran , Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal semenjak selesai dibangun,tak kunjung difungsikan sebagaimana mestinya.
Pasar yang dibangun melalui tugas pembantuan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia tahun anggaran 2018 ini,pada awal tahun 2019 pernah dicoba untuk difungsikan, namun karena sarana dan prasarana, seperti infrastruktur jalan menuju pasar tersebut tidak layak,para pedagang tidak bersedia ditempatkan dipasar tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal, Parlin Lubis pada hari Kamis(20/02/2025),ketika diminta tanggapannya terkait pasar rakyat tersebut mengatakan akan secepatnya menyelesaikan permasalahan yang masih terkendala.
” Setelah beberapa hari Kami berada di wilayah Pantai Barat termasuk di Kecamatan Natal, kami telah inventarisir segala permasalahan yang ada, termasuk Pasar Rakyat Natal yang berada di Desa Sasaran,” kata Parlin
” Sangat sulit untuk memindahkan pedagang yang berada di Pasar Tradisional Natal saat ini, para pedagang yang ada jangan dipindahkan, tapi kita jadikan Pasar Rakyat Natal yang ada di Desa Sasaran kegiatan hari pekan nya di luar hari Selasa,jadi pekan di Natal menjadi dua kali dalam seminggu,” tambahnya.
Parlin menambahkan, dari perbincangan dengan beberapa tokoh di Natal, ternyata selama ini kita lupa bahwa Pasar Tradisional yang ada saat ini memiliki history (sejarah) untuk masyarakat Natal.
Jadi jangan heran ketika kita ingin memindahkan pedagang yang sekarang akan ada resistensi dari masyarakat sekitar pasar karena mereka pasti akan mempertahankan perjalanan sejarah itu karena bagian dari diri mereka.
Pemkab Mandailing Natal melalui Dinas Perdagangan harus bisa bersikap seperti kata pepatah “ibarat menarik rambut dalam tepung” bagaimana rambut dapat ditarik dan tepung tidak tumpah, sehingga Pasar Rakyat Natal tersebut bisa difungsikan.
Kami akan coba berdialog nantinya dengan pedagang yang berasal Mandailing Natal,juga pedagang yang berasal dari luar Mandailing Natal.Dari hasil inventarisir,hampir setengah pedagang di Pasar Tradisional Natal saat ini berasal dari luar Mandailing Natal, yang selama ini bila pekan di Natal berjualan di hamparan pasar atau yang dikenal dengan istilah Pedagang Kaki Lima (PKL). Kita butuh dukungan mereka untuk bisa meramaikan pasar yang ada di Desa Sasaran.
Pemkab Mandailing Natal harus bisa menyiapkan sarana dan prasarana yang layak, termasuk akses jalan menuju Pasar Rakyat Natal yang di Desa Sasaran.
Bila kondisi Pasar Rakyat Natal, aman dan nyaman serta layak untuk ditempati, tidak ada alasan untuk tidak memfungsikan dan menempati Pasar tersebut.
Semoga ada kolaborasi antara Pemkab Mandailing Natal (Dinas atau Badan), pihak swasta, masyarakat, dan media, bahkan perguruan tinggi. Jika hanya berjalan sendiri sendiri Kami pesimis hal ini bisa terlaksana.
Pantauan awak media dilokasi Pasar Rakyat Natal, didapati kondisi pasar sudah banyak yang mengalami kerusakan,akses jalan juga sangat perlu diperhatikan.
Untuk diketahui bersama, Pasar Rakyat Natal semi modern ini dibangun diatas lahan seluas 3 Hektar dengan luas bangunan 1.600 meter persegi yang terdiri dari 18 kios dan 140 los yang mampu menampung 220 pedagang.
(R-Adnan).