Madinapos.com, Panyabungan – sejumlah ibu-ibu mengatasnamakan pedagang yang berjualan di bangunan baru Pasar Baru Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menemui Komisi II DPRD Madina menyampaikan aspirasi mereka soal pemberlakuan e-Parking, Senin (17/2/2025).
Pedagang tersebut meminta pemberlakuan e-Parking ditunda sampai habis lebaran 2025. Mereka beralasan, dagangan mereka berdampak tidak laku akibat pembeli kesulitan atau takut memasuki Pasar Baru.
Eli, salah seorang pedagang yang ikut serta datang ke Komisi II DPRD Madina menyampaikan, ia mengeluh dengan keberadaan portal e parking tersebut, karena dinilai menghambat pembeli.
“Banyak pembeli yang takut masuk. Yang seharusnya belanja di pasar baru akhirnya enggan masuk ke pasar dan memilih belanja di tempat lain,” katanya.
Eli berharap dengan adanya pertemuan itu, pemerintah segera bertindak sesuai dengan hasil pertemuan itu, sehingga aktivitas perdagangan di pasar baru kembali normal dan para pedagang tidak lagi dirugikan.
“Tuntutan kami agar portal dibuka sudah didengar. Alhamdulillah, Ketua Komisi II DPRD Madina juga mendukung agar portal ini dihapus sementara,” ungkapnya.
Ketua Komisi II DPRD Madina Harminsyah Batubara menyikapi aspirasi sejumlah pedagang itu. Ia menyebut kedatangan puluhan pedagang mengeluhkan portal masuk e parking yang dipasang oleh Dinas Perdagangan Madina pada pintu masuk dan pintu keluar pasar itu.
“Kedatangan para pedagang menuntut portal e parking agar segera dibuka hingga lebaran mendatang. Karena menurut mereka dengan adanya portal parkir itu membuat pembeli takut masuk sehingga dagangan mereka menjadi sepi,” ujarnya.
Komisi II meminta kepada Dinas Perdagangan Madina agar segera menindaklanjuti keluhan para pedagang.
“Kami berharap adanya penyelesaian secara bertahap. Terkait portal, kami meminta agar mulai besok portal itu dihilangkan agar akses masuk ke pasar kembali normal,” ujarnya.
Komisi II juga dalam pertemuan itu, sempat menyoroti adanya dugaan kutipan parkir liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di kawasan pasar.
Untuk itu, Harminsyah dan anggota Komisi II meminta dilakukan penelusuran lebih lanjut apakah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pungutan tersebut. Dalam waktu dekat Komisi II
akan melaksanakan tinjauan lapangan terkait keluhan yang disampaikan para pedagang.
Kadis Perdagangan Madina Drs. Parlin Lubis saat dihubungi menanggapi dengan positif soal keluhan para pedagang yang menemui Komisi II DPRD Madina yang menaungi soal pasar. Parlin juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pedagang yang keberatan akan keberadaan e-Parking dimaksud.
Parlin menjelaskan, tujuan pihaknya memberlakukan e-Parking di Pasar Baru sebagai bentuk tranparansi dalam mencegah kebocoran pendapatan daerah, serta menjaga keamanan kendaraan yang parkir di Pasar Baru Panyabungan.
“Dan, yang paling penting tujuan dari parkir berbasis elektronik ini adalah untuk memastikan kendaraan yang parkir tercatat dengan baik, sehingga mudah untuk ditelusuri jika terjadi masalah di pasar baru,” ungkapnya.
Parlin juga mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi dan simulasi penggunaan e-Parking kepada pedagang, hingga masyarakat yang memasuki pasar baru. Ia meminta sejumlah pedagang yang merasa keberatan jangan hanya berpikir sepihak, namun petugas pasar yang bertugas mengamankan pasar juga harus dipikirkan pengorbanannya.
“Tanggung jawab keamanan parkir di Pasar Baru Panyabungan ini cukup besar, contohnya apabila ada kendaraan yang hilang, siapa yang akan bertanggung jawab?, siapa yang akan diperiksa? Tentu kepala pasar lah nantinya yang diminta pertanggungjawabannya terlebih dahulu,” tegasnya.
“Kepala pasar tidak pejabat struktural, kepala pasar tidak ada tunjangan, namun tanggung jawabnya cukup besar. Kepala pasar diangkat Kepala Dinas Perdagangan. Kalau terjadi kehilangan kendaraan, tentu kami yang akan mengganti, anggaran mengganti itu tidak ada. Maka dari itu kami berlakukan peraturan ketat untuk meminalisir terjadinya pencurian kendaraan bermotor atau kehilangan barang lainnya di dalam pasar,” tambah Parlin Lubis.
Parlin meminta semua pihak, termasuk semua pedagang Pasar Baru Panyabungan kerja sama demi keamanan, dan kenyamanan di dalam pasar. (SRN/FAN).