Madinapos.com, Panyabungan – Media siber tribunmanado.co.id merilis daftar 25 calon bupati dan wakil bupati terpilih pada Pilkada 2024 di wilayah Sumatera Utara (Sumut) yang berpeluang dilantik pada Maret 2025 untuk masa jabatan 2025-2030. Dalam daftar itu, ada nama calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution – Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA).
Tribunmanado.co.id memberitakan pada Kamis (16/1/2025), para calon bupati dan wakil bupati terpilih se-Sumatera Utara dalam daftar ini unggul dalam Pilkada berdasarkan hasil rekap KPU Kabupaten yang diunduh dalam website resmi Sirekap dari KPU RI. Diketahui KPU tingkat kabupaten di Sumut telah merampungkan pleno rekapitulasi suara Pilkada 2024.
Mereka berpeluang dilantik setelah perkara sengketa hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) tuntas paling cepat pada Maret 2025.
Berikut daftar 25 calon bupati dan wakil bupati terpilih di Sumatera Utara:
1. Kabupaten Asahan: Taufik Zainal Abidin-Rianto. Raihan suara: 122.437.
2. Kabupaten Batubara: Baharuddin Siagian-Syafrizal. Raihan suara: 81.358.
3. Kabupaten Dairi: Vickner Sinaga-Wahyu Daniel Sagala. Raihan suara: 49.918.
4. Kabupaten Deli Serdang: Asri Ludin Tambunan-Lom Lom Suwondo. Raihan suara: 229.242.
5. Kabupaten Humbang Hasundutan: Oloan P. Nababan-Junita Rebeka Marbun. Raihan suara: 40.862.
6. Kabupaten Karo: Antonius Ginting-Komando Tarigan. Raihan suara: 98.020.
7. Kabupaten Labuhan Batu: Maya Hasmita-Jamri. Raihan suara: 113.976.
8. Kabupaten Labuhan Batu Selatan: Fery Sahputa Simatupang-Syahdian Purba Siboro. Raihan suara: 92.775.
9. Kabupaten Labuhan Batu Utara: Hendri Yanto Sitorus-Samsul Tanjung. Raihan suara: 155.800.
10. Kabupaten Langkat: Syah Afandin-Tiorita BR Surbaksti. Raihan suara: 216.918.
11. Kabupaten Mandailing Natal: Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi. Raihan suara: 948.429.
12. Kabupaten Nias: Ya’atulo Gulo-Aorta Lase. Raihan suara: 45.561.
13. Kabupaten Nias Barat: Eliyunus Waruwu-Sozishkhi Hia. Raihan suara: 20.904.
14. Kabupaten Nias Selatan: Sokhiatulo Laila-Yusuf Nache. Raihan suara: 64.431.
15. Kabupaten Nias Utara: Amizoro Waruwu-Yusman Zega. Raihan suara: 47.562.
16. Kabupaten Padang Lawas: Putra Mahkota Alam-Achmad Fauzan Nasution. Raihan suara: 92.716.
17. Kabupaten Padang Lawas Utara: Reski Basyah Harahap-Basri Harahap. Raihan suara: 59.734.
18. Kabupaten Pakpak Bharat: Franc Bernhard-Mutsyuhito Solin. Raihan suara: 17.690.
19. Kabupaten Samosir: Vandiko Timotius Gultom-Ariston Tua Sidauruk. Raihan suara: 51.100.
20. Kabupaten Serdang Bedagai: Darma Wijaya-Adlin Umar Yusri Tambunan. Raihan suara: 253.898.
21. Kabupaten Simalungun: Anton Achmad Saragih-Benny Gusman Sinaga. Raihan suara: 228.925.
22. Kabupaten Tapanuli Selatan: Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Sitonga. Raihan suara: 97.004.
23. Kabupaten Tapanuli Tengah: Masinton Pasaribu-Mahmud Sitompul. Raihan suara: 87.095.
24. Kabupaten Tapanuli Utara: Jonius Tripar Parsaoran Hutabarat-Deni Parlindungan. Raihan suara: 105.505.
25. Kabupaten Toba: Effendi Napitupulu-Audi Murphy Sitorus. Raihan suara: 48.179.
Pelantikan seluruh kepala daerah terpilih pada Pilkada Serentak 2024 se-Indonesia sebelumnya akan digelar pada Februari 2025. Namun, kini telah diundur paling cepat pada Maret 2025. Pelantikan akan digelar apabila semua gugatan perkara sengketa hasil Pilkada 2024 di MK telah selesai.
Diketahui, hingga pertengahan Januari 2025, masih ada sejumlah perkara yang belum tuntas di MK.
Pengunduran jadwal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. Dia menjelaskan, pelantikan kepala daerah diundur karena MK diperkirakan akan menyelesaikan seluruh perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dari Pillkada 2024 pada 13 Maret 2025.
“MK baru akan mengeluarkan seluruh surat yang menyatakan tidak ada sengketa kepada seluruh gubernur, wali kota terpilih setelah PHPU itu selesai di MK,” kata Rifqinizamy dikutip dari Antaranews.
Rifqinizamy mengatakan kepala daerah terpilih yang tidak bersengketa di MK harus tetap menunggu selesainya sidang untuk sengketa Pilkada di daerah lainnya. Sehingga, pelantikan dilaksanakan secara serentak.
“Itulah prinsip dasar Pilkada serentak. Karena itu, yang tidak sengketa pun harus menunggu selesainya yang bersengketa di MK,” jelas Rifqinizamy.
Sumber: tribunmanado.co.id